Ekspor merosot, Mendag Gobel tak akan banting harga seperti China
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan volume ekspor Indonesia. Jenis ekspor yang menurun mulai dari kelompok mesin dan peralatan listrik, furnitur, batu bara, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), hingga tekstil. Hal itu diduga terjadi karena oleh aksi banting harga yang dilancarkan beberapa negara khususnya China.
Melihat hal itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan jika terbukti melanggar aturan World Trade Organization (WTO) maka negeri tirai bambu tersebut bisa saja digugat. Kendati demikian, Rachmat tidak serta merta bakal mengikuti langkah China dengan membanting harga produknya.
"Kita tidak perlu banting harga tapi kualitas ditingkatkan. Toh barang-barang kita banyak diminati di negara-negara lain," ujar Rahmat kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (16/5).
Rahmat menilai, pihaknya lebih fokus terhadap pencarian market share di suatu negara. "Jadi kami mencari misalnya negara ini butuh barang apa. Sehingga kita tidak asal produksi, tapi kita tahu kebutuhannya apa. Lalu kami juga melakukan market intelligence produk China dijual ke mana saja," tuturnya.
Rachmat tak menampik jika China acap kali melakukan impor bahan baku dari dalam negeri untuk dijual ke negara lain.
"Daripada kita harus lewat China, bisa tidak kita ke negara yang membutuhkan langsung," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah & Beras untuk Serap Produksi Dalam Negeri
Hal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Produsen Tahu di Purwakarta Keluhkan Harga Kedelai, Pilih Perkecil Ukuran daripada Naikkan harga
Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnya