Pertumbuhan ekonomi minus 11,9 persen, Uni Eropa Masuk Jurang Resesi
Merdeka.com - Uni Eropa resmi masuk jurang resesi di tahun ini, setelah ekonomi tumbuh minus 11,9 persen pada kuartal II 2020. Sebelumnya pada kuartal awal tahun ini, ekonomi benua biru itu tercatat minus sebesar 3,2 persen.
Dilaporkan CNN, berdasarkan hasil survei terbaru oleh sejumlah lembaga riset disebutkan bahwa di sejumlah negara utama benua tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Akan tetapi, ledakan pasien positif Covid-19 menjadi hal buruk yang justru dapat memperburuk kondisi ekonomi Eropa.
Menyikapi hal itu, Robert Koch Institute, lembaga pusat kendali penyakit Jerman, mulai mengkhawatirkan perluasan wabah Covid-19 di sejumlah negara utama Eropa. Sebab wabah ini telah mengakibatkan terhentinya aktivitas ekonomi dalam durasi lama.
Prancis, mencatat kenaikan kasus positif Covid-19 harian setelah pelonggaran lockdown sejak awal Mei 2020. Imbasnya, negara romantis ini hampir menyusul Spanyol dan Italia atas lonjakan positif Covid-19.
Sementara Inggris memilih untuk memperpanjang masa lockdown kembali dan mengetatkan pengawasan terhadap turis asing. Sebab pelonggaran lockdown dan kedatangan turis asing diyakini akan meningkatkan penyebaran virus mematikan asal Wuhan itu. Imbasnya upaya pemulihan ekonomi oleh pemerintah menjadi tak berguna.
Pun, Jerman, sebagai negara penyumbang ekonomi terbesar di Eropa, juga resmi masuk ke jurang resesi setelah mengalami kontraksi hingga minus 10,1 persen pada kuartal II tahun ini. Pada kuartal awal tahun lalui Jerman melaporkan minus 2,2 persen.
Sedangkan ekonomi Prancis, Italia, dan Spanyol mengalami tingkat resesi yang lebih dalam. Rinciannya Prancis minus 13,8 persen, Italia minus 12,4 persen, dan Spanyol minus 18,5 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya