Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi melemah, Kemenperin sebut 6.000 karyawan tekstil terkena PHK

Ekonomi melemah, Kemenperin sebut 6.000 karyawan tekstil terkena PHK Industri. bahanbakar.com

Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku belum mendapatkan data resmi terkait isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sejumlah industri padat karya. Meski demikian, Kemenperin tak menampik adanya laporan sebanyak 6.000 karyawan industri tekstil yang kini telah dirumahkan.

"Belum dapat data resmi, baru baca dari media sama diberi tahu asosiasi. Tapi memang kalau dari asosiasi tekstil ada 6.000 karyawan yang di PHK," ujar Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Harjanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (26/5).

"Tapi nanti dicek lagi," tambahnya.

Namun, menurut Harjanto, ribuan karyawan tekstil tersebut berasal dari Industri Kelas Menengah (IKM) yang notabenenya mempunyai karyawan kurang dari 50 orang. "Yang di PHK itu kelas IKM, perusahaan dengan karyawan di bawah 50 orang dan itu rata-rata untuk pasar domestik. Kalau industri yang besar belum," tuturnya.

Meski demikian, Harjanto memprediksi kondisi tersebut akan membaik mengingat tidak lama lagi bakal memasuki bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri di mana tingkat konsumsi meningkat.

"Diprediksi kuartal II membaik, apalagi dikit lagi puasa dan Lebaran mau enggak mau pertumbuhan konsumsi dalam negeri meningkat. Ditambah pembangunan infrastruktur sudah mulai jalan," tandasnya.

Sebelumnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan I 2015 hanya mencapai 4,7 persen membuktikan lesunya perekonomian nasional. Kondisi ini dijadikan alasan pengusaha terpaksa merumahkan sejumlah karyawan mereka.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto tidak heran dengan kondisi tersebut. Lesunya perekonomian membuat masyarakat memilih menahan diri untuk berbelanja.

"Daya beli masyarakat menurun karena kegiatan ekonomi melemah," ujar Suryo di sela acara Rakernas Kadin Indonesia Timur di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Logikanya, kata Suryo, dengan menurunnya penjualan otomatis pengusaha enggan menggenjot produksinya. Karena itu tidak heran jika pengusaha memilih menghentikan bisnisnya, menutup pabriknya.

"Sekarang penjualan menurun, harga komoditas melemah, ya ngapain produksi mending ditutup sementara," ungkapnya.

Dia menyebut, kondisi ini banyak terjadi pada industri padat karya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya PHK besar-besaran.

"Properti, otomotif, retail dan konsumen produk. Itu semua lagi menurun," tuturnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami

Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Pria Lulusan SMP Asal Kediri Sukses Jadi Peternak dan Petani, Punya 500 Sapi dan 300 Hektare Kebun Nanas
Kisah Pria Lulusan SMP Asal Kediri Sukses Jadi Peternak dan Petani, Punya 500 Sapi dan 300 Hektare Kebun Nanas

Ia berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

Baca Selengkapnya
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.

Baca Selengkapnya