Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi lesu, Rusia janji tak mundur dari proyek kereta Kalimantan

Ekonomi lesu, Rusia janji tak mundur dari proyek kereta Kalimantan Kereta Barang. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menegaskan, pelemahan ekonomi dunia, tidak lantas membuat proyek kerja sama kereta Kalimantan terhambat. Saat ini pihaknya masih dalam proses pengkajian konstruksi.

"Kita akan terus melanjutkan proyek ini. Terkait perekonomian yang sedang kurang baik tidak akan menyurutkan kerja sama baik ini. Rel kereta lintas Kalimantan nantinya akan terbentang sepanjang 203 kilometer," jelas Dubes Galuzin di kediamannya, Jakarta, Rabu (26/8).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun moda transportasi kereta di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan. Meski membutuhkan biaya besar, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap bersikeras merealisasikannya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto, mengatakan infrastruktur kereta di Kalimantan tidak kalah penting dengan pelabuhan.

"Kalau terlambat nanti mahal," ujar Hermanto kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat.

Pihaknya memperkirakan pembangunan kereta tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp 70 triliun hingga Rp 80 triliun. "Sekarang tahun ini sudah melakukan studi kelayakan, tahun depan amdal dan pembebasan lahan," jelasnya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Rusia menjadi salah satu investor yang tertarik memberi modal untuk proyek kereta Kalimantan.

"Kalau tidak salah dari Rusia mereka ingin membangun jalan kereta api yang menghubungkan Kalimantan untuk industri batu bara atau keperluan umum lainnya. Di bidang industri lain, seperti pesawat dan industri lain sudah berjalan," imbuh politikus Partai Gerindra itu.

Sebagai informasi, perusahaan kereta api Rusia RZD (Russian Railways) akan membangun jalur kereta di Kalimantan untuk keperluan pengangkutan batu bara. Jalur tersebut diperkirakan bernilai USD 2-3 miliar.

Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev, mengatakan pembangunan jalur kereta akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama pembangunan sepanjang 190 kilometer (Km) dari kabupaten Kutai Barat hingga pelabuhan di kota Balikpapan. Jalur tahap pertama rencananya akan digunakan untuk pengangkutan batu bara, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri.

Pada tahap kedua, akan ada perpanjangan jalan ke provinsi Kalimantan Tengah dengan transisi menggunakan traksi listrik. Jika pemerintah Indonesia setuju, maka jalur kereta juga akan digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan, pertanian, komoditi lain, serta menjadi angkutan penumpang.

Proyek jalur kereta ini diprediksi dapat menyerap 2.500 pekerja lokal. Sebanyak 10.000 pekerja tambahan juga dibutuhkan untuk proyek lain yang berhubungan, dan dalam hal ini warga lokal akan menjadi prioritas dalam perekrutan pekerja.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?

Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?

Kemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Penutupan akses ini rencananya akan dimulai pada 18 Februari 2024 atau hari Minggu pekan ini.

Baca Selengkapnya
Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini

Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini

Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Usai Dihapus dari Proyek Strategis Nasional

Begini Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Usai Dihapus dari Proyek Strategis Nasional

Rencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya usai resmi dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya: Dulu Dibanggakan, Kini Dicoret dari Program Prioritas dan Terancam Batal

Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya: Dulu Dibanggakan, Kini Dicoret dari Program Prioritas dan Terancam Batal

Pemerintah mencoret proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari Program Strategis Nasional (PSN) 2024.

Baca Selengkapnya