Ekonomi Indonesia Disebut Lebih Baik dari Singapura dan Malaysia
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lain meski terkontraksi minus 5,32 persen. Menurut dia, banyak negara yang ekonominya terkontraksi lebih tajam dari Indonesia akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Pertumbuhan negatif atau kontraksi ekonomi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, hampir seluruh negara mengalami hal serupa bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam," ujar Arif kepada wartawan, Senin (10/8).
Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Uni Eropa minus 14,4 persen dan Amerika Serikat mengalami minus 9,5 persen. Hal serupa juga terjadi di Singapura yang ekonominya terkontraksi minus 12,6 persen serta Malaysia minus 8,4 persen.
"Artinya kondisi kita relatif lebih (baik) dibandingkan dengan beberapa negara tersebut," katanya.
Dia menjelaskan sejak awal Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuat kebijakan untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari Covid-19. Hal inilah yang membuat kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negara lain.
"Sejak awal Presiden memberikan arahan untuk melakukan program dan fasilitas yang sifatnya counter cyclical untuk mendorong ekonomi domestik khususnya konsumsi masyarakat sehingga tidak membuat ekonomi kita terkontraksi lebih dalam lagi," jelas Arif.
Berdasarkan data Juli, Arif menuturkan mulai adanya perbaikan-perbaikan seperti, manufacturing PMI yang meningkat dari 39,1 pada Juni menjadi 46,9 pada Juli. Pemerintah menargetkan manufacturing PMI ini bisa naik diatas 50 di Agustus ini.
Begiti pula dengan pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ada tanda perbaikan pada bulan Juli lalu. Dia meyakini apabila hal tersebut ditingkatkan maka ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif di kuartal III 2020 dan terhindar dari jurang resesi.
"Jika momentum perbaikan ini bisa kita jaga dan tingkatkan, maka kuartal III ini ekonomi kita bisa segera pulih," tutur Arif.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?
Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya