Ekonom Christianto Wibisono Meninggal Dunia, Pegang Buku Kesayangan Saat Tutup Usia
Merdeka.com - Ekonom sekaligus Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Christianto Wibisono meninggal dunia pada Kamis, 22 Juli 2021, pukul 17.05 WIB. Astri Wibisono mengatakan jika ayahnya meninggal satu hari menjelang Hari Ulang Tahun Pernikahan yang ke-50.
Astri mengungkapkan jika dirinya menemani sang ayah saat beliau wafat. "Beliau memegang buku kesayangannya Wawancara Imajiner Bung Karno pada saat dia pergi," ujar Astri kepada Liputan6.com, Kamis (22/7).
Dia mengatakan jika keluarga berterima kasih atas semua cinta, doa dan dukungan yang telah mengalir untuknya selama seminggu terakhir.
"Dalam ingatannya kami memohon doa untuk negara tercinta, Indonesia, yang sangat ia cintai. Adalah keinginannya agar Indonesia bersatu dalam iman, harapan, & cinta, dalam memerangi Covid-19 & dilahirkan kembali, lebih kuat dari sebelumnya. Istirahat Dalam Damai Christianto Wibisono," mengutip penjelasan sang putri.
Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok lahir di Semarang, Jawa Tengah, 10 April 1945. Dia dikenal sebagai ekonom pada era Soeharto.
Dia juga menjadi pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) pada 1980. Kemudian masuk sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007-2010).
PSI Berduka
Berpulangnya Christianto Wibisono meninggalkan duka bagi Partai Solidaritasi Indonesia (PSI). Christianto diketahui merupakan kader senior PSI.
"Kami PSI berduka sekali & kehilangan tokoh seperti Pak Chris," kata Politikus PSI Tsamara Amany.
Menurut Tsamara, almarhum adalah sosok penasihat bagi PSI. Selain itu almarhum juga dikenang sebagai sosok yang selalu menggaungkan kebhinekaan.
"Beliau selalu menjadi penasihat kami, memberikan banyak wejangan tentang Indonesia, dan pentingnya menjaga kebinekaan di Indonesia," kenang Tsamara.
Terkait penyebab wafatnya almarhum, Tsamara mengaku kurang mengetahui. Sebab kabar beredar, almarhum disebut wafat akibat terpapar Covid-19.
"Penyebab kurang tahu, kabarnya badai sitokin dan almarhum sempat dirawat di ICU," jelas Tsamara.
Reporter: Nurmayanti
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaMembedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia
Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaKecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering
Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca Selengkapnya