Ekonom Bank Permata: PGN akan Alami Dampak Negatif, bila Harga Gas Industri Turun
Merdeka.com - Saat ini ada desakan dari masyarakat berupa permintaan menurunkan harga gas industri. Namun, permintaan tersebut bisa berdampak PT PGN Tbk, setidaknya bisa memengaruhi kinerja perusahaan gas domestik ini.
Josua Pardede, ekonom Bank Permata, mengatakan salah satu dampak negatif dari rencana kebijakan penurunan harga gas tersebut adalah dampaknya terhadap PGN yang menjadi pemasok gas di dalam negeri.
"Kebijakan itu akan mengakibatkan keuntungan PGN akan cenderung tergerus dan berdampak pada penilaian eksternal. Namun, tergerusnya keuntungan PGN diperkirakan tidak akan berdampak pada kepercayaan investor terhadap perusahaan di Indonesia, mengingat model bisnis PGN yang cenderung berbeda dibanding perusahaan manufaktur swasta lainnya," kata Josua dalam keterangan persnya, kemarin.
Menurutnya, model bisnis berbeda yang dimaksud adalah dari sisi bagaimana harga dan kuantitas produk yang dijual cenderung bergantung pada kebijakan pemerintah.
Berbeda dengan model bisnis pada industri manufaktur pada umumnya, yang mana harga dan kuantitas biasanya mengacu pada mekanisme pasar.
Namun, di sisi lain, apabila kelak harga dari sisi hulu cenderung turun, sedangkan harga hilir tetap, maka hal ini dapat menjadi kesempatan dari PGN untuk mendapatkan profit.
Bukan Opsi Satu-satunya
Kata Josua, rencana penurunan harga gas industri oleh pemerintah diharapkan oleh beberapa industri yang membutuhkan gas industri, seperti industri kaca dan keramik, sehingga dapat menambah daya saing.
Daya saing itu diperlukan untuk menghadapi kompetitor baik dari sisi ekspor maupun kompetitor berbentuk impor dari luar negeri untuk penjualan domestik.
"Harga beli gas dari kedua industri tersebut relatif mahal dibandingkan dengan harga di kawasan, yaitu US$ 9,1 per MMBTU," ujar dia.
Pengurangan harga gas diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mendorong industri-industri spesifik, yang memang membutuhkan gas industri sebagai salah satu bahan baku dalam industri manufaktur mereka.
Memang opsi ini bukan menjadi satu-satunya opsi yang ditawarkan oleh pemerintah, meskipun cara ini dianggap merupakan cara yang paling cepat dalam memberikan dampak pada industri terkait, pungkas Josua.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSatgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam
Jika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Anak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya