Merdeka.com - Dengan kegiatan konsumsi yang tinggi, Indonesia pantas menjadi ladang usahawan baru untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, tantangan masih tetap ada.

Pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Bakrie Telecom mengatakan saat ini setidaknya ada dua yang menjadi tantangan pengusaha di Indonesia. Tantangan yang pertama adalah dari sisi ketenagakerjaan.

Menurut Anin, Indonesia masih kurang memberikan kepastian mengenai tenaga kerja. Pasalnya, pengusaha dan buruh selalu berbeda pendapat namun tidak difasilitasi oleh pemerintah. Contohnya saja, lanjut Anin, soal upah minimum provinsi yang masih belum menemukan jalan tengah hingga sekarang.

"Saya tidak akan berteori (kenaikan UMP) harus bagaimana tapi harus ada kejelasan karena berhubungan dengan manusia," ungkap Anindya di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Rabu (19/12).

Kemudian, tantangan yang kedua bagi pengusaha adalah infrastruktur Indonesia. Infrastruktur ini tidak hanya dari hard infrastruktur seperti jalan dan jembatan, namun soft infrastruktur juga harus diperbaiki pemerintah.

"Infrastruktur hubungannya kepada konektivitas. Karena akan rawan. Kita harus memastikan pertumbuhan itu harus ada di luar Jawa juga. Soft infrastruktur ini terkait jumlah tenaga kerja yang memadai untuk kerja," tambahnya.

Menurut data Anin, saat ini di Indonesia hanya 17 persen siswa SMA yang melanjutkan ke jenjang S-1 dan hanya 10 persen yang melanjutkan ke S-2 hanya 10 persen.

"Pengusaha minta ke pemerintah untuk mengarahkan ke sekolah kejuruan, seperti ini kan perusahaan kita terus tumbuh. Masalahnya siapa yang menjalani ini semua," pungkasnya.