Merdeka.com - Harga ayam potong terus mengalami kenaikan di sejumlah daerah jelang Idul Fitri 1439 Hijriah. Kenaikan juga terjadi di pasar tradisional Mamuju, Sulawesi Barat dari harga normal Rp 60.000 menjadi Rp 70.000 per ekor.

Ayam potong dengan harga Rp 70,000 per ekor tersebut merupakan ayam berukuran sedang. Untuk ayam berukuran kecil naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 60,000 per ekor. Begitu juga dengan ayam potong ukuran besar naik dari Rp 80.000 per ekor jadi Rp 90,000 per ekor.

Selain ayam potong, lonjakan harga juga terjadi pada ayam kampung yang dijual pedagang dari Rp 70.000 menjadi Rp 80.000 per ekor berukuran kecil, sedangkan ayam kampung berukuran besar mencapai harga sekitar Rp 100.000 per ekor.

Meskipun harga melonjak, masyarakat yang datang membeli ayam di pasar tradisional tetap membludak, bahkan rela antre membeli ayam.

Salah satu pedagang ayam potong di pasar Mamuju, Wawan mengatakan, kenaikan harga ayam potong itu karena permintaan yang dibutuhkan masyarakat juga telah mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri tahun ini.

"Kalau permintaan dari masyarakat tinggi, maka harga juga tentunya naik, itu sudah hukum ekonomi pasar, makanya harga ayam naik," ujar Wawan seperti dikutip Antara di Pasar Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (13/6).

Pedagang lainnya, Burhanuddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan persediaan ayam potong yang tidak hanya berasal dari Kota Mamuju, tetapi juga dipasok dari luar daerah. Sehingga permintaan masyarakat yang naik menjelang lebaran ini bisa dilayani dan pedagang juga tidak kehabisan stok.

"Seminggu jelang lebaran, permintaan ayam dari masyarakat cukup tinggi rata-rata mencapai 50 ekor per hari. Kami perkirakan sehari jelang lebaran ini permintaan masyarakat dapat mencapai ratusan ekor, dan kami tetap siapkan stok yang tersedia," jelasnya.