DPR: Petral bubar, sebaiknya impor BBM langsung ditangani Pertamina
Merdeka.com - Pertamina berencana membubarkan PT Pertamina Energy Trading (Petral) tahun ini. Sebagai gantinya, perusahaan migas pelat merah itu bakal mendirikan anak usaha baru, PT Pertamina Energy Service, guna mengambil alih tugas Petral dalam pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Komisi VII DPR-RI Ramson Siagian menilai tepat keputusan Pertamina membubarkan Petral. Namun, dia menyayangkan keputusan Pertamina menyerahkan pengadaan minyak mentah dan BBM pada anak usaha.
Seharusnya, kata Ramson, tugas itu langsung dijalankan Pertamina.
"Pertamina bisa lebih kompetitif apabila membeli minyak secara langsung melalui perusahaan ataupun negara yang minyaknya melimpah. Jadi harga BBM bisa menjadi lebih murah dan kualitas yang lebih bagus. Itu saya setuju," kata dia saat dihubungi, Sabtu (25/4).
Sebenarnya, otoritas Petral sudah dilumpuhkan Tim Refomasi Tata Kelola Migas Kementerian ESDM sejak Januari lalu. Tim diketuai Faisal Basri itu merekomendasikan agar tender minyak diambil alih integrated supply chain (ISC), unit bisnis Pertamina.
Terkait itu, Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat pesimistis ISC mampu memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Ini didasarkan pada dua tender perdana dilakukan ISC pada 22 Januari lalu untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri April 2015.
Untuk tender pengadaan medium crude oil sebanyak 2x600 juta barel dan heavy crude oil sebanyak 2x950 juta barel, ISC hanya memenangkan dua dari 62 perusahaan peserta tender. Yaitu Vitol untuk memasok medium crude oil dan Alzerbaijan untuk memasok heavy crude oil.
Sementara, pengadaan pertamax untuk kebutuhan Februari 2015 sebanyak 140 juta barel, ISC hanya memenangkan Unipex-- anak usaha Sinopec, perusahaan migas China. Padahal, ISC mengundang 107 perusahaan untuk mengikuti tender pertamax tersebut.
"Dengan tekad menghilangkan mata rantai bisnis atau pasokan impor sejumlah 300 juta barel, ISC katakan bisa create value sekitar 30-40 sen per barel, tentu perlu dibuktikan nantinya apakah ISC mampu memenuhi kebutuhan impor BBM yang tinggi itu," kata Binsar dalam kesempatan terpisah.
Menurutnya, tahun ini, ISC membutuhkan impor crude oil sekitar 9 juta barel per bulan atau 336 ribu barel per hari (bph). Kemudian impor premium, avtur, solar, dan pertamax sekitar 200 juta barel setahun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKelangkaan BBM Picu Antrean Kendaraan di SPBU, Pj Gubernur Sulsel Minta Penjelasan Pertamina
Antrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca Selengkapnya