Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Dorong Pemerintah dan LPS Siapkan Skema Penjamin Uang Elektronik

DPR Dorong Pemerintah dan LPS Siapkan Skema Penjamin Uang Elektronik Ilustrasi SMS. Shutterstock/TATSIANAMA

Merdeka.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puteri Anetta Komarudin mendorong pemerintah bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) segera melakukan perluasan cakupan penjaminan dana masyarakat yang disimpan dalam bentuk uang elektronik. Mengingat di tengah kondisi pandemi Covid-19 transaksi elektronik menjadi pilihan masyarakat.

Berdasarkan data Bank Indonesia terjadi lonjakan transaksi uang elektronik hingga 64,48 persen (yoy) pada April 2020, dengan nilai mencapai Rp17,5 triliun. Lonjakan tersebut diikuti pertumbuhan transaksi perbankan secara digital (digital banking) yang tumbuh 37,35 persen (yoy). Namun, di sisi lain, pertumbuhan penggunaan uang kartal justru negatif 6,06 persen dibanding tahun lalu.

"Pandemi telah mendorong masyarakat untuk lebih sering melakukan transaksi keuangan secara digital. Namun sayangnya, infrastruktur perlindungan atas transaksi keuangan elektronik belum maksimal. Salah satu contohnya adalah belum dilindunginya simpanan dana masyarakat pada penerbit uang digital, baik perbankan maupun non-perbankan. Hal ini yang harus kita dorong, demi memberikan perlindungan dan keamanan bertransaksi bagi masyarakat," kata Puteri di Jakarta, Kamis (25/6).

Penyelenggaraan uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Peraturan tersebut mewajibkan 30 persen dana yang mengendap pada dompet digital atau dana float ditempatkan pada Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV, dan 70 persen dari dana float ditempatkan pada surat berharga yang diterbitkan pemerintah atau pada rekening di BI.

LPS pun menyampaikan bahwa penjaminan atas simpanan uang elektronik masih dalam tahap kajian terutama terkait dengan keamanan transaksi dan dampak sosial yang ditimbulkan. LPS juga menyebutkan bahwa akan berkolaborasi dengan Pemerintah serta regulator terkait seperti BI dan OJK.

"Penjaminan uang elektronik tengah menjadi perhatian global. Hampir seperlima dari lembaga penjamin simpanan di dunia telah mengadopsi skema penjaminan. Di Indonesia sendiri, urgensi perlindungan atas simpanan uang elektronik masyarakat semakin hari semakin masif, karena berbanding lurus dengan peningkatan jumlah transaksinya," kata di.

Atas dasar itu, dirinya mendorong agar LPS perlu mempertimbangkan untuk memperluas cakupan penjaminannya sehingga dana masyarakat dapat terjamin keamanannya. LPS juga perlu segera merampungkan kajiannya dan menciptakan skema penjaminan yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Dia menambahkan, positifnya, peningkatan transaksi uang elektronik berarti juga mendorong tingkat inklusi keuangan nasional. Menurut data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2019, indeks akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) mencapai 76,10 persen atau telah memenuhi target yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Sementara, Bank Dunia mencatat Indonesia mencapai persentase kenaikan kepemilikan rekening bank tertinggi di kawasan Asia Pasifik pada 2018, di mana 49 persen populasi telah memiliki rekening bank.

"Pertumbuhan keuangan digital yang cepat dan masif dalam beberapa tahun terakhir telah memosisikan Indonesia sebagai growing market bagi berbagai inovasi layanan jasa keuangan digital. Di satu sisi, hal ini merupakan potensi yang perlu Pemerintah gali untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sempat terjatuh akibat pandemi. Namun, pemerintah dan otoritas terkait juga harus segera mempersiapkan kerangka regulasi dan infrastruktur yang sistematik dan menyeluruh untuk menjamin kepastian hukum, serta memberi perlindungan dan keamanan bagi konsumen," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puteri Komarudin: Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran
Puteri Komarudin: Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran

Puteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.

Baca Selengkapnya
Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya

Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024
Menkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024

Implementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta
Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta

Enam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Pentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital

Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Ponpes Girikusumo Asuhan KH Munif Zuhri, Hendi Beri Materi Santripreuner
Kunjungi Ponpes Girikusumo Asuhan KH Munif Zuhri, Hendi Beri Materi Santripreuner

Hendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.

Baca Selengkapnya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya