DP motor dan KPR dibatasi, pertumbuhan kredit konsumsi turun
Merdeka.com - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit hingga akhir November 2012 mencapai 22,3 persen (yoy). Diperkirakan, bisa mencapai 23 persen pada akhir 2012.
Peningkatan pertumbuhan kredit justru didominasi oleh sektor kredit investasi dan sektor kredit modal kerja. Hal ini sejalan dengan meningkatnya arus investasi yang masuk ke dalam negeri. Baik dalam bentuk portofolio maupun investasi langsung.
"Kredit investasi tumbuh cukup tinggi, sebesar 29,8 persen (yoy) dan kredit modal kerja tumbuh 26,1 persen (yoy) sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian nasional," ucap Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Kamis (10/1).
Di sisi lain, kredit konsumsi diklaim semakin turun seiring penerapan kebijakan pengaturan besaran rasio LTV (loan to value) dan minimum uang muka untuk kredit pembelian kendaraan bermotor dan uang muka KPR. Darmin mengklaim aturan ini mampu menekan laju pertumbuhan kredit konsumsi menjadi 12,1 persen (yoy).
"Untuk menjaga pertumbuhan kredit yang sehat di sektor konsumtif. Sejalan dengan prospek perekonomian mendatang, stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang akan meningkat," ucap Darmin.
Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang mencapai 17,4 persen dan rendahnya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross sekitar 2 persen pada November 2012.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah menambahkan, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi 6,3 persen hingga 6,8 persen tahun ini, BI menilai akan lebih baik apabila kredit perbankan bisa tumbuh 22-24 persen.
"Kalau perbankan bisa kasih kredit 22-24 persen, itu cukup baik. Itu anggap satu level yang cukup mampu mendukung dan mempertahankan momentum ekonomi kita yang cukup baik," tambah Halim.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaKredit Wholesale Bank KB Bukopin Tumbuh 12,9 Persen di Kuartal III-2023
Segmen ini menjadi motor untuk mendorong pertumbuhan kredit KB Bukopin secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnya