Dorong Energi Bersih, PLN Lepas Lebih dari 15 GW Listrik Hasil PLTU
Merdeka.com - Direktur Utama PT PLN (persero) Darmawan Prasodjo menegaskan komitmennya dalam mendukung bauran energi baru terbarukan atau EBT. Bahkan, dia merelakan sekitar lebih dari 15 GW listrik yang bersumber dari pembangkit dengan energi fossil.
Pria yang karib disapa Darmo itu menuturkan, komitmen ini dimulai sejak penyusunan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) Nasional. Pada saat itu, PLN dengan berani menghapus rencana 13 GW listrik yang dipasok oleh PLTU.
"Maka, pada saat perencanaan RUPTL, kita menghapus 13 GW PLTU batu bara yang tadinya dalam perencanaan, kita hapus sehingga kita mampu mengurangi, avoiding, menghindari CO2 emission 1,8 miliar ton selama 25 tahun," ujarnya dalam Forum Transisi Energi, Kamis (22/12).
Meski demikian, langkah ini nyatanya belum cukup untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan. Maka, dia memutuskan untuk kembali menghapus 1,1 GW listrik dari PLTU. Kali ini langsung menggantikannya dengan EBT. Langkah ini berkontribusi menekan 150 juta ton emisi karbon per tahun.
Selanjutnya, ada 800 MW listrik yang pasokannya diganti ke berbasis gas bumi. Gas sendiri dinilai memiliki emisi karbon lebih rendah dari emisi batu bara. "Apa ini sudah cukup? Masih belum juga. Ada pembangkit yang sudah punya kontrak, itupun kita bernegosiasi, dan bagaimana kontrak itu di gagalkan. Jadi ada 1,4 GW itu sudah kita batalkan dan itu sekitar 200 juta ton emision CO2 bisa kita avoid," paparnya.
Tak berhenti sampai di situ, pihaknya juga membangun RUPTL yang lebih agresif untuk mendukung energi baru terbarukan. Sebab, PLN menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan listrik ke masyarakat.
Salah satunya dengan adanya penambahan pembangkit EBT sebanyak 51,6 persen hingga 2030. Artinya, mayoritas penambahan pembangkit listrik yang dilakukan PLN berbasis pada energi bersih. "Artinya ada 20,9 GW additional capacity pembangkit EBT akan dibangun selama sampai 2030," paparnya.
Pada saat yang sama, PLN juga berusaha untuk melakukan pensiun dini bagi beberapa PLTU yang dimiliki, sehingga ada ruang untuk masuknya pembangkit EBT.
"Bahwa kita ingin ada akselerasi dari transisi energi. Bagaimana caranya, adalah kita membangun suatu strategi yang ada program pensiun dini PLTU sehingga ada additional Renewable energy dari yang sudah direncanakan, bisa masuk dalam ekosistem kami dan kami kembali selama 6 bulan ini menganbil international leadership agar program ini berjalan baik," pungkasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaDorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya
Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya