Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dolar tembus Rp 12.000, BI sebut dampak data AS dan perang Irak

Dolar tembus Rp 12.000, BI sebut dampak data AS dan perang Irak

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6), sempat anjlok 0,7 persen, hingga menembus Rp 12.000 per USD. Pada pembukaan pasar, kurs dibuka bertengger Rp 11.925 per USD.

Dalam perkembangan terakhir, Kurs Tengah Bank Indonesia mencatat Rupiah sudah membaik ke level Rp 11.908-an per USD pada pukul 13.30 WIB. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengakui fluktuasi hari ini dipengaruhi dua faktor eksternal. Pertama adalah data Pertemuan Pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat (FOMC The Fed) yang menunjukkan asumsi makro Amerika untuk triwulan II 2014 membaik. 

Artinya, stimulus bunga pinjaman nol persen (quantitative easing) akan dihentikan lebih cepat. Suku bunga AS juga diperkirakan segera melonjak tahun ini, bukan pada 2015 sesuai rencana awal.

Dampak kebijakan Amerika ini akhirnya mempengaruhi kondisi moneter negara-negara berkembang, terutama di Asia. "Saat ini pelemahan memang terjadi di kawasan," kata Tirta saat ditemui di Komplek DPR RI, Jakarta.

Ringgit Malaysia dalam perdagangan hari ini turut melemah 0,4 persen. Sementara kurs Baht Thailand turun 0,1 persen.

Selain isu terkait kebijakan The Fed, harga minyak juga jadi kekhawatiran investor di pasar valuta asing. Ini disebabkan eskalasi konflik bersenjata di Irak yang meningkat selama sepekan terakhir.

Kelompok separatis menamakan diri ISIS, merebut sebagian besar wilayah di utara Irak sejak awal Juni 2014. Kota besar seperti Mosul dan Tikrit pun telah jatuh, dan ratusan tentara Irak dieksekusi mati oleh gerilyawan dari sekte Islam Sunni tersebut.

Tirta mengatakan, kekacauan di Irak diperkirakan mempengaruhi produksi minyak dunia. "Kemarin kan harga minyak dunia sudah USD 107 per barel, itu dikhawatirkan bisa naik," ungkapnya.

Soal Rupiah yang akhirnya berhasil turun dari level Rp 12.000 per USD, Tirta mengaku BI tidak melakukan intervensi apapun. Pasokan dolar baru diguyur ke pasar seandainya pergerakan kurs terlalu drastis.

"Not necessarily BI intervensi (kurs). Kalau pasar memang begitu, dia akan menghasilkan nilai tukar yang selalu berubah, dan kita tahu ada profit taking juga."

BI mencatat, fluktuasi Rupiah tidak berarti ada penurunan kepercayaan investor valas kepada pasar Indonesia. Terbukti sampai Juni 2014, aliran modal yang masuk dalam bentuk Dolar Amerika mencapai USD 12 miliar atau setara Rp 138 triliun. Dengan demikian, pelemahan kurs tak perlu dikhawatirkan berlebihan, karena ketersediaan valas memadai.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya