Merdeka.com - PT Angkasa Pura I dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas dugaan monopoli Bandara Ngurah Rai, Bali. Otoritas bandara membela diri. Dalan pengelolaannya, Angkasa Pura I mengaku bekerja sama dengan perusahaan ground handling, ExecuJet dalam pengelolaan terminal untuk penerbangan tak berjadwal di bandara tersebut.

Penerbangan tak berjadwal tersebut berada di terminal sebelah selatan atau disebut General Aviation. "Kerja sama pengelolaan itu melibatkan PT Angkasa Pura I, Angkasa Pura Property dan ExecuJet," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha ketika dihubungi, Senin (7/4).

Farid mengatakan kebijakan tersebut bertujuan agar fungsi terminal utara Bandara Ngurah Rai bisa dimaksimalkan. Khususnya yang melayani penerbangan berjadwal. Kerja sama pengelolaan terminal khusus tersebut  dilakukan sejak gelaran APEC Oktober tahun lalu.

"ExecuJet menjalin kerja sama juga dengan perusahaan ground handling lain,"  katanya.

Penunjukan Execujet sebagai operator pelayanan terminal penerbangan tak berjadwal karena perusahaan asal Swiss tersebut memiliki reputasi pelayanan terminal yang bagus.

"Perusahaan ini kan operator kelas dunia jadi mengoperasikan pelayanan kelas dunia pula," ungkapnya.

Sedangkan, persoalan tudingan dugaan monopoli atas tingginya tarif, AP I enggan mengomentari. Sebab, dari segi fasilitas yang dinikmati oleh pengguna jasa terminal tersebut berbeda dengan penerbangan biasa.

Fasilitas yang lebih dimaksudkan seperti penyediaan slot waktu khusus untuk penerbangan dan penerbangan langsung ke berbagai rute. "Sehingga tarifnya juga lebih," katanya.