Dituding bohong soal BBM dan gas, menteri ESDM santai
Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pemerintahan Joko Widodo berbohong terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium yang dijual sebesar Rp 7.600 per liter. ICW menilai harga premium seharusnya hanya mencapai Rp 7.013,67 per liter.
Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan perhitungan asumsi dari ICW tersebut belum tentu sama dengan pemerintah dan Pertamina.
"Harus dilihat dulu dari ICW, siapa tahu asumsinya berbeda dari hitungnya Pertamina," ujar Sudirman di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (6/1).
Menurut Sudirman, perbedaan ini bukanlah dijadikan suatu masalah, tetapi menjadikan momentum untuk introspeksi pemerintahan saat ini. "Ini kan hebatnya keterbukaan. Jadi semua orang punya analisis," kata dia.
Untuk itu, Sudirman bakal mengecek detail harga Premium di Pertamina terkait perbedaan perhitungan harga tersebut. "Saya akan cek detailnya ke Pertamina," pungkas dia.
Seperti diketahui, Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Firdaus Ilyas menjabarkan, untuk BBM jenis premium pada Januari 2015 harga keekonomiannya berada di angka Rp 7.013,67 per liter. Sedangkan pemerintah menjual dengan harga Rp 7.600 per liter.
"Sehingga penetapan harga premium versi pemerintah berpotensi lebih mahal sebesar Rp 586,33 per liter," kata Firdaus di Jakarta, Selasa (6/1).
Untuk BBM jenis solar, kata Firdaus, harga keekonomian pada Januari 2015 Rp 6.607,53 per liter. Pemerintah menjual dengan harga Rp 7.250 per liter setelah menambahkan komponen PPN dan PBBKB.
Dari perhitungan ICW, subsidi solar yang diberikan pemerintah tidak Rp 1.000 per liter. "Beban subsidi BBM solar yang ditanggung oleh negara bukan Rp 1.000 per liter, tetapi hanya Rp 303,18 per liter," ucapnya.
Sementara untuk harga keekonomian elpiji 12 kg pada Januari 2015 sebesar Rp 9.508 per kg. Dia menuding, harga yang dijual Pertamina lebih mahal Rp 1.717 per kg atau Rp 20.600 per satu tabung 12 kg.
Secara keseluruhan dari perhitungan itu, ICW menyebut pemerintah dan Pertamina memahalkan harga BBM dan gas 12 kg hingga mencapai Rp 2,479 triliun. Angka itu terdiri dari, premium sebesar Rp 1,440 triliun, solar sebesar Rp 909,9 miliar dan elpiji 12 kg sebesar Rp 128,8 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaKabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Apresiasi Pertamina karena Optimalkan Layanan Jelang Nataru 2024
Menteri ESDM berdialog dengan manajemen dan pekerja Pertamina dan melihat langsung kesiapan Kilang Cilacap.
Baca Selengkapnya