Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirut PLN: Rupiah Melemah Rp1.000, Beban Utang Kami Membengkak Rp9 Triliun

Dirut PLN: Rupiah Melemah Rp1.000, Beban Utang Kami Membengkak Rp9 Triliun rupiah. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa minggu belakangan berpotensi membuat utang perusahaan membengkak. Sebab, setiap pelemahan nilai tukar sekitar Rp1.000 akan membuat utang naik Rp9 triliun.

"Kami sudah hitung, utang setiap Rp1.000 per pelemahan terhadap USD maka biaya beban meningkat Rp9 triliun. Kalau Rupiah melemah Rp2.000 maka Rp18 triliun peningkatan biaya utang kami," ujar Zulkifli melalui Video Conference dengan DPR di Jakarta, Kamis (16/4).

Pembengkakan tersebut salah satunya dipicu oleh jumlah utang yang dimiliki perusahaan pelat merah tersebut dalam bentuk valas atau valuta asing. Sekitar 70 persen pinjaman PLN mengandalkan perbankan dari luar negeri.

"Utang Dolar PLN dalam valas cukup besar karena batas maksimum pemberian kredit bank domestik terbatas, kebutuhan PLN jauh lebih besar sehingga kami meminjam dari bank di luar domestik. Sekitar 70 persen utang dalam valas," paparnya.

Meski demikian, sejumlah mitigasi telah dilakukan untuk mengantisipasi pembengkakan utang yang lebih besar. Salah satunya melalui hedging. Hedging adalah strategi untuk melindungi dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan.

"Tetapi bapak-ibu kami secara operasional kami terus memitigasi resiko melalui hedging, memaksimalkan semaksimal mungkin yang berada dari bank domestik. Jadi itu yang kami sampaikan," tandasnya.

Konsumsi Listrik Menurun

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini mengatakan, penyebaran Virus Corona berdampak pada penjualan listrik perusahaan. Salah satunya terlihat dari konsumsi listrik Pulau Jawa yang tercatat menurun hingga 9,5 persen.

"Dampak terlihat sangat jelas dari pembangkit di Jawa Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Sistim Jawa Bali mengalami penurunan dan penurunan Jawa Bali demandnya menurun 9,55 persen dan tergambar juga di tempat lain," ujarnya melalui Video Conference di Jakarta, Kamis (16/4).

Zulkifli mengatakan, penurunan penjualan listrik tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dalam negeri tetapi juga di seluruh dunia. Salah satu penyebab penurunan penjualan listrik tersebut karena ditutupnya sejumlah aktivitas perkantoran dan bisnis komersial.

"Dari berbagai riset Covid akan berdampak pada berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Ini berpengaruh terhadap sektor kelistrikan Indonesia berdampak dari sisi kWh jual. Penjualan listrik yang lebih rendah karena pembatasan dalam kegiatan perkantoran dan bisnis, pembatasan industri komersial dan manufaktur," jelasnya.

Dia menambahkan, selain Pulau Jawa wilayah lain di Indonesia juga mengalami konsumsi penurunan listrik.

"Sistem Sumatera dari Aceh sampai Lampung terdapat penurunan -2,08 persen. Sistem NTT masih sedikit naik yaitu 0,9 persen," tandasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta
Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta

Enam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
THR PNS dan Polri Cair 100 Persen, Segini Nominal yang Ditransfer H-10 Lebaran
THR PNS dan Polri Cair 100 Persen, Segini Nominal yang Ditransfer H-10 Lebaran

Mulai tahun ini, THR akan kembali diberikan penuh atau 100 persen.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar

Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.

Baca Selengkapnya