Dirut PLN Buka-bukaan soal Kunci Transisi Energi Baru Terbarukan
Merdeka.com - Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa pelaksanaan transisi menuju energi baru terbarukan membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Darmawan, kolaborasi dalam negeri maupun global ini penting karena transisi energi membutuhkan investasi serta komitmen yang kuat."Sebagai catatan, tidak mungkin kita mengatasi ini sendirian," katanya dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (23/12).
Dia memaparkan, tantangan ini harus dihadapi bersama mengingat emisi gas rumah kaca di AS saat ini mencapai 15 ton per kapita per tahun dan Eropa mencapai 11-12 ton per kapita per tahun.
Terkait pembiayaan, Indonesia juga telah memperoleh komitmen untuk mendorong transisi energi sebesar USD 20 miliar dalam forum G20 yang baru berakhir.
"Selama enam bulan kita negosiasi dengan global sehingga kemarin dalam G20 kita tandatangani just energy transition program, dan berhasil dapat dukungan dana 20 miliar dolar AS," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti menilai bahwa kolaborasi sangat diperlukan untuk membangun sebuah ekosistem.
"Kolaborasi beberapa kementerian dan tentu dengan roadmap yang sudah ada, kita bentuk bersama-sama dan bersinergi. Kita bisa melaksanakan dan mencapai target yang sudah dibuat," kata Shinta.
Gas Bumi Jadi Komoditas Utama
Oleh karena itu, terkait transisi energi, dia melihat gas bumi sebagai komoditas strategis yang dapat dikembangkan mengingat Indonesia menyimpan kekayaan gas alam yang melimpah.
Pihaknya pun akan terus mengupayakan agar pemanfaatan gas bumi di Indonesia dapat terserap secara optimal, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang masif.
"Tentunya bisa segera dimonetisasi tapi kita tidak boleh lupa pada saat bicara gas kita harus bicara infrastruktur pemanfaatannya di industrinya karena gas itu memang harus kita tentukan siapa yang akan memakai," kata Shinta.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PGN Terapkan Prinsip Trilema Energi di Masa Transisi, Begini Penjelasan dan Skemanya
Dalam Energy Security, PGN optimistis berperan aktif mempertahankan ketahanan energi, terutama pemanfaatan gas bumi.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
Indonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDukung Transisi Energi, PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia
dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnya