Dirut KAI Beberkan Ragam Manfaat Kehadiran LRT untuk Ekonomi, Termasuk Tumbuhkan UMKM
Merdeka.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo mengungkapkan, keberadaan moda transportasi LRT Jabodebek memberi sejumlah manfaat pada ekonomi. Pertama, akan menumbuhkan peluang usaha bagi UMKM.
"Harapannya ini bisa menumbuhkan peluang usaha khususnya UMKM yang menimbulkan multiplier effect, dan ini sudah terbukti di lintas-lintas jalur kereta baru yang kita tumbuhkan ini akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi," katanya seperti dikutip dari Antara dalam seminar daring di Jakarta, Kamis (12/5).
Didiek juga menambahkan bahwa manfaat lainnya dari LRT Jabodebek ini adalah memunculkan potensi pertumbuhan ekonomi baru di sekitar stasiun. "Manfaat proyek LRT ini kalau kita melihat bagi masyarakat tersedianya alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern," katanya.
Selain itu, LRT Jabodebek juga mendorong tersedianya lapangan pekerjaan baik pada saat pembangunan proyek maupun pengoperasian.
Kemudian, memperbaiki kinerja sistem jaringan transportasi, mengurangi kemacetan, emisi, penggunaan BBM dan penghematan waktu perjalanan.
Manfaat lain adalah menambah citra positif Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang mengoperasikan LRT berbasis teknologi grade of automation (GOA) level 3, mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta menimbulkan potensi penerimaan negara baik langsung maupun tidak langsung.
Terima Pembiayaan Sindikasi Rp 2,39 T
Sebelumnya, PT Adhi Karya memperoleh pendanaan melalui kredit sindikasi perbankan senilai Rp2,39 triliun untuk pembangunan LRT Jabodebek, dengan pembiayaan yang terserap mencapai Rp950 miliar.
Sindikasi perbankan tersebut berasal dari Bank Mandiri dengan persentase pendanaan 32,26 persen, BNI 32,26 persen, Bank Pembangunan Daerah Papua 20,87 persen, dan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 14,61 persen.
Adapun total keseluruhan pembiayaan untuk membangun seluruh fasilitas LRT Jabodebek nantinya sebesar Rp4,2 triliun dengan tambahan pendanaan lain, yakni melalui penyertaan modal negara (PNM) senilai Rp1,3 triliun.
Saat ini, pembangunan fasilitas Depo LRT telah mencapai progres fisik sebesar 72,5 persen dengan manuver track dan transfer track yang telah selesai dikerjakan. Serta, gedung pengendali utama sudah diserahkan kepada KAI untuk proses persiapan operasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan waktu layanan ini juga berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek yang bertambah hingga 264 perjalanan.
Baca SelengkapnyaMulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perpanjangan potongan harga tersebut diperlukan untuk lebih menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal baru itu.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah perjalanan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mengakomodasi lonjakan pengguna pada masa libur Nataru.
Baca SelengkapnyaModa Transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek resmi ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional Perkeretaapian.
Baca SelengkapnyaPT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaLight rail transit (LRT) Jabodebek akan resmi beroperasi mulai Senin (28/8/2023). Dan akan melayani masyarakat di 18 stasiun.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnya