Dirjen Migas ESDM: Jargas akan Diperluas, Diharapkan Skema Pendanaan KPBU & Swasta
Merdeka.com - Pemerintah dan PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berkolaborasi mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, yang berkelanjutan pada masa transisi energi dan untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 1.526 juta ton CO2 pada 2060.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan ke depan, penggunaan bahan bakar fosil akan tetap digunakan dengan diimbangi berbagai jenis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Untuk gas bumi, Kementerian ESDM menargetkan dapat meningkatkan produksi gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Gas bumi ke depan akan dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT sebesar 100 persen dan pemenuhan energi domestik untuk bahan bakar pembangkit, transportasi, industri, dan rumah tangga.
"Di sini, jargas (jaringan gas rumah tangga) akan diperluas. Ke depan, diharapkan sudah ada skema pendanaan jargas KPBU dan swasta, sehingga target satu juta jargas per tahun bisa disetujui Kemenkeu," ujar Tutuka dalam Gasfest Conference 2022 yang digelar virtual dikutip Minggu (1/6).
Selain jargas, penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) juga akan ditingkatkan dengan Kota Semarang, Jawa Tengah, sebagai lokasi percontohannya, yang apabila dapat menjadi contoh yang menarik, maka akan dilakukan di wilayah lainnya.
"Hal yang perlu kita lakukan untuk bisa melayani masyarakat dan mudah diakses adalah pengembangan infrastruktur. Di Indonesia timur, akan banyak pengembangan infrastruktur seperti FSRU untuk LNG dan konversi BBM ke gas pada pembangkit listrik, juga pembangunan pipa gas Cisem (Cirebon-Semarang) akan dimulai dari Semarang ke Batang," jelas Tutuka.
Prioritas untuk Industri Petrokimia
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengharapkan pemanfaatan gas ke depan diorientasikan menjadi industri petrokimia.
"Produk-produk (petrokimia) itu hampir 80 persen impor, contoh kecilnya seperti bahan baku obat parasetamol yang masih impor setahun 340 juta dolar AS. Itu adalah satu produk turunan gas," ujarnya.
Sedangkan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan peran gas bumi pada masa transisi tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sehingga akan jauh lebih berkelanjutan.
"Oleh karena itu, PGN melakukan pengembangan infrastruktur seperti gasifikasi di pembangkit listrik PT PLN sesuai Kepmen ESDM No 2/2022, kilang, dan kawasan industri, sehingga akan berampak positif bagi perekonomian nasional secara makro," katanya.
Harapannya, PGN bisa menjadi pengelola gas terintegrasi ke depannya. Dengan demikian, PGN akan fokus mengoptimalkan stranded gas, beyond pipeline baik LNG maupun CNG, LNG trading, dan mini liquefaction sebagai bentuk infrastruktur yang terintegrasi.
"Pembangunan infrastruktur gas bumi PGN mendapatkan dukungan besar dari pemerintah. Berdasarkan dukungan tersebut, gas bumi memiliki peran penting di masa transisi sampai 2050 sebagai salah satu cadangan penyangga energi nasional. Hal itu bisa mendorong pertumbuhan pengelolaan niaga Subholding Gas Group," ujar Achmad.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat
Saat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca Selengkapnya