Dipengaruhi Keputusan RDG Bank Indonesia, Rupiah Melemah ke Rp14.101 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah ke level Rp14.101 atau tertekan 0,05 persen dengan melemah 7 poin.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan dari internal, sentimen fluktuasi Rupiah dipengaruhi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,00 persen.
"Penjelasan yang positif ini tidak serta merta mata uang garuda kembali menguat namun kondisi eksternal yang begitu kuat menahan gerak langkah mata uang tersebut," ujarnya Kamis (21/11).
Dari eksternal, menurut Ibrahim risalah pertemuan Federal Reserve AS untuk bulan Oktober yang diterbitkan semalam, juga menerima beberapa fokus.
"Bank sentral mengatakan sikap kebijakan "kemungkinan akan tetap" di mana itu "selama informasi yang masuk tentang ekonomi tidak menghasilkan penilaian kembali material dari prospek ekonomi," ujarnya.
Dipengaruhi Kebijakan Donald Trump
Sedangkan dari regional sendiri Presiden Trump kemungkinan akan menandatangani RUU yang mendukung pengunjuk rasa Hong Kong.
"Juru bicara kementerian luar negeri China menyebut keputusan itu sebagai campur tangan terang-terangan dalam urusan dalam negeri China, dan mengatakan AS menghadapi "konsekuensi negatif" jika itu tetap ada," paparnya.
Adapun dalam perdagangan besok Rupiah diperkirakan masih akan melemah karena goncangan eksternal yang terlalu kuat, itu dengan kisaran Rp14.075 - Rp14.140 per USD.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnya