Dilema Pemerintah Konversi Kompor Gas LPG ke Listrik
Merdeka.com - Dalam rangka mengurangi emisi karbon, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan program konversi kompor gas LPG ke kompor induksi. Program ini tak hanya bisa mengurangi emisi karbon, melainkan mengurangi impor gas LPG.
"Ini kan emisinya lumayan untuk bisa dikurangi, bisa juga mengurangi impor juga dan at the end itu energi listrik semuanya," kata Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Rida Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/1).
Keberadaan pos pengaduan yang dibuat pemerintah terkait layanan subsidi listrik digunakan untuk mengetahui kebutuhan program konversi kompor induksi. Hanya saja, rencana tersebut saat ini masih dibahas bersama Wakil Presiden Maruf Amin melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Sekarang itu dibahas sama TNP2K dan PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)," kata dia.
Hal yang masih menjadi pertimbangan Pemerintah terkait daya listrik yang digunakan untuk menggunakan kompor induksi. Saat ini belum ditemukan teknologi kompor induksi dengan daya yang relatif rendah. Sehingga penggunaannya di masyarakat bisa lebih diterima.
Sebab saat ini, orang yang menggunakan kompor induksi tidak mungkin tegangan listrik di rumahnya hanya 450 VA. Sementara menaikkan daya listrik yang digunakan masyarakat juga bukan pilihan tanpa menghilangkan masalah.
"Tapi level yang sama 450 VA nah ini kesiapan teknologi, atau yang tadinya subsidi mau enggak naik 1.300 VA," kata dia.
Tagihan listriknya bisa membengkak dan bisa kehilangan kesempatan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sementara jumlah pelanggan listrik kategori 450 VA dan 900 VA mendominasi pelanggan listrik secara keseluruhan.
"Puluhan juta pelanggan loh. Di sisi lain teknologinya belum maju," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya
Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ESDM: Transisi Energi Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia
Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaTernyata Sangat Mudah, Begini Cara Daftar KTP agar Tetap Bisa Beli LPG 3 Kg
Pemerintah mengimbau masyarakat pengguna LPG subsidi 3 Kg untuk segera mendaftar melalui pangkalan LPG milik Pertamina.
Baca SelengkapnyaPemerintah Segera Terbitkan Aturan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Masih Verifikasi 7,1 Juta Konsumen LPG 3 Kg, Ada Kebocoran?
Pemerintah telah resmi mewajibkan pembelian LPG 3kg pakai KTP.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaPGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca Selengkapnya