Dikurung sentimen negatif, IHSG diprediksi sulit menguat
Merdeka.com - Dikurung oleh berbagai sentimen negatif membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit menguat. Pergerakan indeks diperkirakan berada dikisaran support 4215-4225 dan resistance 4335-4338.
“IHSG pun berpeluang melanjutkan pelemahannya bila tidak ada sentimen positif yang bisa mengimbangi sentimen pelemahan rupiah,” kata Analisis Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (27/11).
Kemarin, kondisi suram menghampiri bursa saham di tanah air. Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 4332,39 di awal sesi 1 dan terendah 4235,26, lalu berakhir di 4235,56.
“Sentimen dari makin melemahnya nilai tukar Rupiah, yang dibarengi dengan berbalik arahnya bursa saham Asia menjadi negatif pasca penguatan Yen, hingga pembukaan pasar saham Eropa yang juga melemah kompak menghadang laju penguatan IHSG,” jelas Reza.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: IHSG Ditutup Menguat di Awal Ramadan
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaIndeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya