Dikunjungi Menteri Edhy, Nelayan Muara Angke Curhat Soal Pulau Reklamasi Buat Susah
Merdeka.com - Sejumlah nelayan dan pelaku usaha pada sektor perikanan tangkap mengeluarkan keluh kesahnya ke Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo saat melakukan kunjungan kerja di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta. Dalam kunjungannya Menteri Edhy mengatakan akan membangun komunikasi dua arah dengan nelayan, hal ini pun merupakan amanat yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dilantik.
"Tolong sampaikan ke saya apa masalah yang dihadapi oleh bapak-bapak semua," kata Edhy, di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin (28/10).
Beberapa nelayan dan pengusaha pun memanfaatkan momen tersebut. Diantaranya Waryono seorang nelayan di Muara Angke, mengadukan kondisi alur laut setelah adanya Pulau G, keberadaan pulau reklamasi tersebut membuat nelayan kesulitan mengemudikan kapal, beberapa kapal pun pernah terdampar di pulau tersebut. Dia pun meminta Menteri Edhy Prabowo memperhatikan hal tersebut.
"Pulau G banyak kapal yang terdampar di pulau itu, kemarin kapal hancur kena cakar ayam pulau itu. Saya mohon pak menteri," tuturnya.
Nelayan berikutnya Hartono Tasmi, dia mengadukan kesulitan perizinan kapal yang diurusi dua Kementerian, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan. Dia pun meminta perizinan disederhanakan di bawah satu instansi saja.
"Kami ingin izin satu di KKP membawahi Kementerian Perhubungan, kami surat perizinan mati tidak bisa melaut itu tidak efisien," ungkapnya.
Menteri Edhy juga mendapat pengaduan mengenai asuransi untuk nelayan. Pengawas Nelayan Hariyani Nurdin mengatakan, masih ada perusahaan yang belum memberikan asuransi untuk nelayan dan Anak Buah Kapal (ABK), dia pun sudah mengadukan hal tersebut ke Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Tenaga Kerja, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Perusahaan tersebut namanya PT CLB, kapalnya Anugerah 2 di Provinsi Bangka belitung, kami ditelantarkan di perusahaan tidak bertanggungjawab kami mohon mudah-mudahan diselesaikan dengan baik," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaDominggus melanjutkan, Prabowo-Gibran memiliki program agar nelayan bisa berdikari serta kekayaan laut bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk para nelayan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum Lebaran, sudah 2 ribu lebih pemudik meninggalkan Jakarta menuju kampung halaman melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyarabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca Selengkapnya