Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikritik, SKK Migas nilai wapres terpilih tak paham bisnis hulu

Dikritik, SKK Migas nilai wapres terpilih tak paham bisnis hulu Ekplorasi Minyak. shutterstock

Merdeka.com - Wakil Presiden Terpilih 2014-2019 Jusuf Kalla awal pekan ini, mengkritik kinerja Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Produktivitas lifting minyak konsisten menurun dibandingkan ketika pengelolaan hulu dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Kontraktor Asing (BKKA) di bawah kendali PT Pertamina.

Padahal dulu BKKA hanya diperkuat 100 pegawai, menurut JK itu jauh lebih ramping dibandingkan SKK Migas yang punya 1.600 pegawai baik tetap maupun kontrak. Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Aussie B. Gautama menilai kritik politikus akrab disapa JK itu karena ketidaktahuan soal seluk beluk bisnis migas.

Aussie mengingatkan bahwa masa-masa produksi minyak mencapai puncak 1,6 juta barel di era 1980-an itu memang saat Indonesia masih mengalami booming minyak. Amat wajar bila sumber daya alam tidak terbarukan itu kemudian habis seiring waktu.

"Mengenai statement pak Jusuf Kalla, dulu zaman (sektor hulu) diawasi Pertamina, memang saat kita booming minyak. Dan sekarang tidak sebanyak dulu, produksi minyak kita turun terus," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/9).

Kalau JK lebih jeli, kata Aussie, produksi energi hulu di Tanah Air membaik ketika ditangani SKK Migas. Indikatornya jangan cuma melihat lifting minyak yang cuma 820.000 barel per hari, tapi juga produksi gas.

"Kalau ditambah lifting gas 1.200 barel ekuivalen minyak, produksi kita per hari mencapai 2 juta barel ekuivalen minyak. Ini lebih tinggi dari zaman booming dulu 1,6 juta barel," katanya.

Aussie pun menolak kinerja SKK Migas disamakan dengan BKKA. Kini, kontrak kerja sama dan cost recovery hasil pengeboran lebih transparan. Dia justru mempertanyakan mengapa JK menganggap kinerja Pertamina mengelola hulu beberapa tahun lalu lebih baik. Padahal di masa sebelum reformasi itu, tidak ada target kerja jelas antara Kontraktor Kerja Sama (KKKS) dengan pemerintah.

"Terpaksa kita bandingkan, zaman diawasi Pertamina, katakanlah pada 1998. Work and Planning Budget itu rapatnya April 1998, disetujui Oktober. Cost recovery lebih seperti pemutihan saja, ya seneng dong KKKS," sindir Aussie.

Pada diskusi "Menata Ulang Tata Kelola Migas" di Hotel Sahid, Jakarta, awal pekan ini, JK menyebut sistem bagi hasil yang ditetapkan SKK Migas tidak lebih baik dari BKKA. Inilah salah satu sumber penurunan produksi migas, sehingga penerimaan negara berkurang.

"Sistem antara proses sharing dan cost recovery harus diperbaiki. Dulu BKKA Migas dilakukan oleh kurang dari 100 orang, tetapi produksinya naik. Sekarang, sudah dilakukan oleh 3.000 orang, malah produksinya turun," kata JK.

(mdk/arr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya