Dikritik hanya meributkan Petral, Faisal Basri membela diri
Merdeka.com - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri membela diri terkait banyaknya kritikan yang datang pada lembaganya. Tim yang dibentuk Kementerian ESDM ini dikritik lantaran hanya meributkan masalah keberadaan Petral dan tidak menyentuh masalah hulu.
"Di media sosial juga begitu, saya dibilang ngebahasnya muter-muter di hilir saja," aku Faisal di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12).
Faisal mengakui, saat ini timnya belum bisa memberikan banyak rekomendasi kepada pemerintah. Pasalnya masih banyak yang harus dipelajari dalam setiap aturan yang telah dikeluarkan pemerintah dan DPR di sektor hulu dan hilir migas.
"Kita tidak bisa memberikan rekomendasi perizinan belum jelas, masih ada 270 perizinan kita preteli satu per satu," katanya membela diri.
Faisal meminta waktu kepada masyarakat agar mengerti dan memberi kesempatan bekerja lebih dulu. Faisal berjanji segera membahas seluruh tata kelola migas dari sektor hulu sampai hilir. "Perkenankan kami bekerja dulu, bisnis proses hulu ke hilir.".
Faisal meyakini tim yang digawanginya ini mampu memberikan rekomendasi yang lengkap terkait kemajuan dan kajian mengenai tata kelola migas. "Yang bisa kita lakukan, yang memang sudah kelihatan dan jelas apa yang direkomendasikan, dan rekomendasi kedua pada tahun ini juga," tutup dia.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Tim Ekonomi Politik Indonesia Salamuddin Daeng menilai tim refomasi tata kelola migas bekerja sangat terburu-buru dan tidak terstruktur secara sistematis. Pasalnya, baru saja dibentuk, tim ini langsung menyoroti sektor migas di hilir, bukan melalui hulu terlebih dahulu.
"Tim ini kesannya lebih grasak-grusuk. Belum apa-apa sudah nabrak Pertamina dan Petral. Model nabraknya, kesannya enggak membawa agenda tertentu. Gak melakukan pendekatan tertentu. Mereka belum-belum, langsung menyalahkan subsidi," ungkapnya.
Menurut dia, seharusnya pendekatan yang dilakukan tim Faisal Basri adalah mengevaluasi sektor migas dengan melihat kebolongan-kebolongan yang ada di sisi hulu terlebih dahulu. Bukan malah, mewacanakan akan menutup Petral.
"Saya masih melihat pola nabrak-nabrak pendekatannya gak secara baik dengan aturan main, harusnya dievaluasi dilihat kebolongan yang ada. Saya menangkap ada sesuatu, keinginan untuk ganti mafia lama menjadi mafia baru," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditantang Debat Faisal Basri soal Hilirisasi, Menko Luhut: Ngapain Saya Layanin
Faisal Basri sebelumnya menyatakan siap berdebat dengan Menko Luhut terkait hilirisasi.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaUsai Pilpres, Bawaslu Bersiap untuk Pilkada 2024
Pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya
Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Sri Mulyani, Pernah Mundur dari Menteri Keuangan di Era Presiden SBY
Faisal Basri menyebut, tekanan politik menjadi alasan utama Sri Mulyani untuk mundur dari Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Faisal Basri Ajak Rakyat Bujuk Sri Mulyani & Pak Bus Mundur, Bisa Kalahkan Prabowo
Ekonom Senior Faisal Basri menyuarakan ajakan untuk mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaPertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan
Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaSetelah Diadukan Pihak AMIN, Sekda Takalar Dilaporkan Timses Ganjar-Mahfud ke Bawaslu Sulsel
Sekda Takalar Muh Hasbi kembali dilaporkan ke Bawaslu Sulsel setelah videonya diduga mengampanyekan Cawapres Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.
Baca Selengkapnya