Dibayangi aksi ambil untung, IHSG akan bergerak mixed hari ini
Merdeka.com - Hari ini proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed karena dibayangi aksi ambil untung atas kenaikan tinggi yang terjadi di pasar beberapa hari terakhir.
"Indeks diperkirakan akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.550-4.630," ujar Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam riset hariannya kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (12/7).
Selain itu, lanjutnya, langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 50 bps tampaknya juga sudah tercermin pada anjloknya indeks beberapa waktu yang lalu. Tekanan terlihat mulai muncul pada saham sektor properti seiring dengan kebijakan baru BI terkait KPR untuk rumah kedua dan ketiga.
Sebelumnya IHSG kemarin Kamis (11/7) ditutup menguat tajam didorong oleh sentimen positif dari Amerika Serikat (AS), di mana The Fed menyatakan walau kemungkinan besar stimulus akan mulai diperlambat pada tahun ini tetapi pihaknya masih akan menunggu perkembangan yang lebih positif dari data tenaga kerja sebelum mengurangi stimulus.
Tetapi setelah rilis FOMC, Bernanke mengatakan kebijakan monetari masih dibutuhkan pada saat ini. Data ekspor China Juni menunjukkan penurunan sebesar 3,1 persen, lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan pertumbuhan 3,7 persen.
"Data yang buruk ini menimbulkan spekulasi akan adanya kebijakan stimulus untuk mendorong ekspor China," jelas dia.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Daftar Indikator Kerawanan yang Paling Banyak Terjadi di TPS
Bawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaKetahui Usia Berapa ketika Seseorang Lebih Bahagia dan Percaya Diri
Usia seseorang terjadi bisa menjadi indikator dari kebahagiaan dan rasa percaya diri yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca Selengkapnya