Di Tengah Wabah Corona, Masyarakat Disarankan Lirik Investasi Saham
Merdeka.com - Wabah virus corona yang melanda Tanah Air porak porandakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa kali harus menghentikan aktivitas perdagangan sementara di pasar saham Tanah Air.
Hal ini dipicu oleh mayoritas pelaku pasar saham yang kompak melakukan aksi jual saham. Tujuannya tentu menghindari kerugian lebih besar disaat kondisi sulit akibat wabah virus corona.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, mengkritisi aksi yang dilakukan oleh sejumlah pelaku pasar saham tersebut. Sebab, harga saham yang tengah anjlok bukan saat yang tepat untuk bagi investor untuk melepas aset investasi, khususnya saham.
"Seharusnya masyarakat jangan dulu menjual saham. Ini kan momentumnya sedang tidak tepat," tegas Aviliani melalui video conference di akun resmi instagram Indef, Jumat (17/4).
Menurut Aviliani, saat harga saham sedang turun, justru merupakan momentum emas bagi para investor untuk membeli saham seoptimal mungkin. Sebab, harga saham yang anjlok merupakan sebuah keuntungan tersendiri bagi masyarakat untuk tetap berinvestasi disaat kondisi ekonomi domestik tengah lesu.
Dia melihat peluang emas tersebut belum dimanfaatkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Umumnya mereka lebih memilih untuk mengalihkan investasi dalam bentuk uang tunai yang dianggap lebih aman. "Intinya tidak tepat untuk jual saham," singkat dia.
IHSG Terimbas Virus Corona, Sandiaga Sarankan Investor Ambil Posisi Selektif Beli
Pengusaha yang juga Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menyarankan investor dalam negeri memasang posisi selektif beli saat ini di pasar modal. Menurutnya, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) imbas sentimen virus corona masuk RI, menjadi momentum mengoleksi portofolio jangka panjang.
"Pilih komoditas-komoditas yang unggulan. Pilih emiten yang punya tata kelola (GCG) yang baik, ini saatnya kita mengakumulasi beli," ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/3).
Menurutnya, penurunan IHSG wajar karena faktor ketidakpastian hingga memicu kecemasan imbas dari adanya virus corona. Namun, dia menilai penurunan ini akan sementara, dan IHSG akan naik kembali.
"(Gerak IHSG) Ini akan menemukan bottomnya dan akan segera diikuti dengan rebound. Ini kita sebut sebagai J curve. Efek J curve, pelaku pasar harus bisa menyikapi dengan sangat rasional. Karena kita sudah tahu, bahwa secara fundamental ekonomi kita tidak terlalu berubah. Hanya ada distorsi supply dan penurunan permintaan masyarakat (akibat virus corona)," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi
Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaIndo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya