Di era globalisasi, cara pikir ekonomi Indonesia sudah usang
Merdeka.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring mendorong masyarakat mengubah pola pikir perekonomian Indonesia. Pendorong ekonomi harus diganti dari pemikiran klasik atau economy classic menjadi ekonomi informatika berbasis internet atau informatic economy.
Menurut Tifatul, Indonesia selama ini masih berkutat pada ekonomi klasik yang memperdagangkan sumber daya alam. Belum ada support atau dorongan IT dalam pengolahan sumber daya alam maupun sistem.
"Harus ada perubahan mindset di era digital," ucap Tifatul di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (15/10).
Ekonomi berbasis internet disebut sangat jauh lebih menguntungkan. Tifatul menyebut, saat ini baru ada tiga negara yang benar-benar menjalankan informatic economy. Negara tersebut adalah Britania Raya, Serbia Montenegro dan Jepang. Ke depannya, Tifatul berharap Indonesia bisa mengikuti langkah tiga negara ini.
"Kita perlu membentuk bagian IT jadi bagian ekonomi, informatic economi," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya