Di depan DPR, Sri Mulyani beberkan masalah pemerintah dan JP Morgan
Merdeka.com - Hari ini, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini mengadakan rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam kesempatan tersebut, DPR meminta Sri Mulyani untuk menjelaskan persoalan yang terjadi antara Kemenkeu dengan JP Morgan Chase Bank.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya menginginkan kerja sama dengan JP Morgan menguntungkan kedua belah pihak. Dia menjelaskan, pemerintah ingin mendapatkan harga yang baik ketika merilis Surat Berharga Negara (SBN). Di sisi lain, JP Morgan mendapat keuntungan dari penjualan SBN tersebut.
"Kerja sama ini terutama kepada dealer utama fasilitasi saling menguntungkan agar saat mengeluarkan bond dapat tawaran paling baik dari sisi harga, yield dan maturity yang kita inginkan," ujar Sri Mulyani di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (18/1).
Menurutnya, yang menjadi permasalahan adalah ketika JP Morgan memakai sentimen pemilihan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk mempengaruhi investor yang menanamkan investasi di Indonesia. Sehingga, investor merasa pernyataan JP Morgan menjadi sebuah ketidakpastian.
"Assesmen mereka dan komunikasi terhadap klien cerminkan itu. Itu ada momen JP Morgan lakukan assesmen pada titik di mana masyarakat internasional dan domestik merasa tidak pasti karena ada pemilihan Trump," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan kepercayaan investor yang diberikan oleh JP Morgan merupakan faktor yang krusial. Sebab, dengan memperoleh harga yang baik, negara dapat meminimalisir risiko yang muncul dari penerbitan SBN.
"Sehingga, kita bisa miliki profil risiko kecil, kerja sama ciptakan kepercayaan seluruh pembeli. Cermat, tak perlu tambahan biaya karena persepsi yang muncul," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan hubungan dengan JP Morgan murni hanya dalam mengatur penerbitan surat utang. Tak hanya JP Morgan, banyak lembaga keuangan lain yang menjalin kerja sama dengan pemerintah.
"Hubungan dengan JP Morgan, pemerintah tandatangan dengan berbagai pihak, konteks kita manajemen utang pemerintah. Lakukan penerbitan bonds, dalam lakukan itu kita kerja sama dengan lembaga keuangan domestik dan internasional," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dikabarkan tidak masuk dalam menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya