Defisit CPO Diprediksi Capai 108,63 Juta Ton di 2025
Merdeka.com - Defisit Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia pada 2025 mendatang diperkirakan mencapai 1,26 juta ton hingga 108,63 juta ton. Perhitungan ini merujuk pada tiga skenario, masing-masing yaitu proyeksi penerapan program biodiesel B20, B30, dan B50.
"Akhir masa skenario kita di 2025, sebenarnya kita mengalami defisit untuk skenario yang paling rendah. Yaitu skenario satu di mana kita masih menjalankan B20, itu akumulasi defisit sampai dengan 2025 itu 1,26 juta ton CPO,” ujar Kepala Kajian Ekonomi Lingkungan LPEM FEB Universitas Indonesia, Alin Halimatussadiah dalam diskusi daring - Kebijakan Biodiesel Untuk Siapa, Rabu (18/11/2020).
Adapun proyeksi skenario dua mengikuti kondisi saat ini yaitu penggunaan B30. Setelah sebelumnya B20 pada 2016-2019, B15 pada 2015, dan B10 pada 2014 silam. Lalu dalam skenario tiga, akan menggunakan B50 sehingga defisit diperkirakan mencapai 108,63 juta ton.
"Masa dari defisit itu juga berbeda-beda. Semakin progresif skenarionya, semakin cepat dan besar defisit CPO yang terjadi," papar Alin.
Merujuk pada tujuan pengembangan program biodiesel ini, pemerintah bermaksud meningkatkan penghematan impor solar. Dalam perhitungannya, Alin mengatakan, semakin tinggi blending rate-nya, maka penghematan itu semakin besar.
Namun, meskipun terjadi penghematan, proporsi terhadap defisit neraca perdagangan berkisar antara 0,43 hingga 0,68 persen per tahun. "Sedangkan proporsi penghematan terhadap defisit neraca transaksi berjalan berkisar antara 0,09 - 0,18 persen per tahun," jelas Alin.
"untuk memenuhi skenario tiga, skenario yang paling tinggi (B50) tahun depan, itu sebenarnya kita sudah menanam 5 juta hektare (kelapa sawit). Yang akhirnya itukan perlu waktu sekitar 3 tahun untuk tumbuh," kata Alin.
"Selanjutnya, di 2020 mestinya ada penambahan 1,69 hektare, 1,30 hektare di 2021, dan 1,11 hektar edi 2022. Ini hanya untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan 2025," kata Alin.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaJanji Kampanye Prabowo di Bidang Energi: Dorong Produksi Biodiesel hingga Setop Impor BBM
Asalkan dirinya terpilih menjadi presiden periode 2045-2029, Prabowo berjanji akan membawa Indonesia swasembada energi.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaCatat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia
Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca Selengkapnya