Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari hasil blusukan, mentan klaim harga pangan terpantau mulai turun

Dari hasil blusukan, mentan klaim harga pangan terpantau mulai turun Menteri Pertanian Amran Sulaiman sidak pasar Kramat Jati. ©2015 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Kramat Jati pada Sabtu kemarin. Hal ini dilakukannya untuk melakukan pengecekan harga dan stok komoditas pangan menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.

Dari hasil sidak ke Pasar Induk Kramat Jati, dapat diketahui harga bawang merah mengalami penurunan drastis, sehingga dirinya berharap pemerintah tidak akan impor.

"Yang kemarin itu, mungkin di Kramat Jati harga turun drastis, sampai Rp 16-17 ribu per kg (harga bawang merah). Karena saya jalan sendirian tanpa pengawal tanpa wartawan dua hari lalu. Satu minggu jalan, harga di Kramat Jati Rp 17-20 ribu," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Senin (22/6).

Menteri Amran menambahkan, saat ini yang terpenting adalah penataan distribusi, baik dari tingkat petani, pedagang hingga masyarakat. Penataan distribusi akan membuat harga komoditas pangan akan stabil.

Sementara, untuk komoditas lain seperti daging dan cabai, dia meyakinkan harga akan berangsur turun. Pasalnya, Indonesia memiliki persediaan yang cukup.

"Komoditas lain, cabai daging. Kita dari 3 bulan lalu sudah disiapkan daging. Cabai juga sudah disediakan. Harga cabai, itu sekarang Rp 50.000. Karena ada cabai kita jual Rp 25.000 per Kg. Tunggu aja kita sekarang turun. Cabai besar, cabai rawit, dan cabai kecil. Stok dalam negeri cukup," jelas dia.

Menurut Amran, pihaknya akan terus memantau pergerakan harga komoditas pangan hingga seluruhnya turun, seperti harga beras.

"Kita minta sekarang 10 titik di Jabodetabek untuk operasi pasar dan dikembangkan ke Jatim, Jateng, Jabar, Lampung Sulsel dan Medan," ungkapnya.

Setelah sebelumnya sejumlah sembako di pasar tradisional, Pasar Lambaro, Aceh Besar mengalami kenaikan drastis. Memasuki puasa kelima harga sudah mulai turun dan stabil.

Di antaranya harga sembako yang mulai turun seperti cabai merah, cabai rawit, tomat dan sejumlah sayur-sayuran. Pedagang sudah bisa menjual dengan harga miring karena stok barang sudah mencukupi.

Harga cabai merah sebelumnya sempat tembus Rp 70.000 per kilogram, sekarang hanya Rp 40.000 per kilogram. Cabai rawit juga turun Rp 5.000 per kilogram, sekarang dijual Rp 30.000 per kilogram.

Sedangkan harga tomat saat ini Rp 12.000 per kilogram, dari sebelumnya dijual Rp 17.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang masih relatif stabil dibandrol dengan harga Rp 26.000 per kilogram.

Iwan, pedagang di Lambaro mengatakan, permintaan masyarakat terhadap sayuran yang menurun sekarang menyebabkan harga sayuran juga menurun. Masyarakat sekarang membeli sayuran hanya untuk persiapan buka puasa.

"Kenapa harga awal ramadan mahal, karena permintaan juga tinggi waktu itu. Kalau sekarang masyarakat beli dalam untuk buka puasa saja, jadi tidak banyak," kata Iwan, Senin (22/6).

Salah seorang pelanggan Umam (40) mengatakan, dia tidak membeli sayuran terlalu banyak, karena hanya dimakan saat buka puasa dan sahur saja. Selain itu, harga sejumlah barang yang masih tinggi membuat dia tidak membeli banyak bahan pangan.

"Paling beli bahan yang penting-penting aja. Kayak cabai, bawang, telur, ya bahan-bahan yang seperti itu," jelasnya.

Dia mengharapkan kepada pemerintah agar menjaga stabilitas harga barang di pasar. Sehingga tidak mengalami naik turun, karena akan membebani masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya