Dana nasabah BJB menyusut, tahun lalu hanya Rp 46 T
Merdeka.com - Bank Jabar Banten (BJB) memilih untuk mempertahankan porsi dana murah terhadap pihak ketiga sebesar 60 persen. Hal ini lantaran dana murah tersebut menjadi penopang terbesar keberlangsungan Bank BJB.
Direktur Utama Bank BJBR Bien Subiantoro, mengatakan saat ini dana pihak ketiga (DPK) mengalami perlambatan akibat menurunnya nasabah deposito. Tetapi, pada lini tabungan dan giro mengalami pertumbuhan.
"Meskipun DPK kami menurun pada tahun lalu akibat penurunan deposito kami targetkan porsi dana murah akan mencapai 60 persen dari DPK kami," ujar Bien di Jakarta, Selasa (11/3).
Bien mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan DPK mencapai Rp 46 triliun pada 2013. Jumlah ini sedikit menurun sebesar 1,7 persen dibanding saat 2012 sebesar Rp 47 triliun.
Menurut dia, penurunan DPK ini disebabkan adanya penurunan kinerja deposito mencapai 23,4 persen menjadi Rp 18 triliun. Sementara, capaian penghimpunan DPK 2012 mencapai Rp 24 triliun.
Selanjutnya, Bien menerangkan penurunan terjadi lantaran pihaknya fokus untuk menjaga pertumbuhan laba bersih untuk 2014. Bien berharap laba bersih yang didapat akan lebih besar ketimbang 2013
"Laba menjadi prioritas kami untuk itu kami akan menahan deposito dan memaksimalkan tabungan dan giro untuk pertumbuhan dana kelolaan kami yang ditargetkan tumbuh sebesar 15 persen pada 2014, hal ini yang akan mendorong kenaikan laba bersih pada 2014," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaNasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi Karena Disiplin Bayar Angsuran
PNM setia mendampingi 15,2 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia. Khusus di Jawa Barat terdapat 3,1 juta nasabah aktif Mekaar.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBareskrim Limpahkan Berkas TPPU Panji Gumilang ke Kejagung
Panji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca Selengkapnya