Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Anjloknya Harga Minyak Dunia ke Ekonomi RI Versi Bos BI

Dampak Anjloknya Harga Minyak Dunia ke Ekonomi RI Versi Bos BI Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut bahwa harga minyak dunia yang tengah anjlok berdampak positif ke neraca perdagangan Indonesia. Mengingat, selama ini neraca perdagangan selalu defisit akibat impor minyak yang cukup besar.

"Dengan harga yang murah juga akan mengurangi defisit dari neraca perdagangan minyak, kalau dihitung dengan gas-gas itu memang kita masih net eksportir tapi kalau minyaknya itu net importir," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/4).

Penurunan harga minyak juga akan berpengaruh pada transaksi berjalan. "Itu bagus akan mempengaruhi transaksi berjalan maupun secara neraca perdagangan. Kalau dari fiskal Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) yang punya otoritas untuk itu," paparnya.

Perry melanjutkan, meski ada dampak positif untuk neraca dagang dan transaksi berjalan, anjloknya harga minyak juga memberi dampak negatif bagi penerimaan pajak. Kemungkinan penerimaan pajak dari sektor minyak juga turun.

"Tapi ya kemungkinan penerimaan pajak atau yang lain berkaitan dengan kebijakan turun tapi kebutuhan untuk pengeluaran anggaran untuk berkaitan dengan minyak kan turun. Subsidinya juga akan turun maupun yang lain-lain," jelasnya.

"Kalau bicara secara keseluruhan pengaruh penurunan harga minyak terhadap ekonomi kita dan juga terhadap neraca pembayaran itu lebih positif," tandasnya.

Harga Minyak Mentah di Bawah Nol Dolar

Harga minyak mentah berjangka AS anjlok di bawah nol dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Ini merupakan kejadian pertama kalinya dalam sejarah, di tengah kelebihan pasokan yang disebabkan oleh virus corona.

Para pedagang yang putus asa akhirnya membayar untuk menyingkirkan minyak yang kontraknya akan berakhir Selasa.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot UD 55,9 atau lebih dari 305 persen, menjadi menetap di (minus) -37,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa -40,32 dolar AS per barel.

Harga minyak negatif menyiratkan bahwa produsen akan membayar pembeli untuk mengambil minyak dari tangan mereka. Ini menandai pertama kalinya kontrak berjangka minyak diperdagangkan negatif dalam sejarah, menurut Dow Jones Market Data. Kontrak Mei berakhir pada Selasa.

Kontrak WTI untuk penyerahan Juni juga jatuh lebih dari 18 persen menjadi 20,43 per barel.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu

Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu

Selain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya