Dalam 5 dekade, hanya 13 dari 101 negara berkembang naik kelas
Merdeka.com - Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati memberikan pelajaran penting bagi Indonesia agar bisa terhindar dari jebakan yang menerungku negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Dia menyebut, dalam 50 tahun terakhir, hanya 13 dari 101 negara berpendapatan menengah yang bisa naik peringkat menjadi negara berpendapatan tinggi.
"Lima negara diantaranya, termasuk Jepang, berada di Asia Timur. Ini merupakan contoh baik yang bisa ditiru oleh negara lain yang berada dalam satu kawasan," kata mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut saat berpidato terkait masa depan Asia di Konferensi Internasional Nikkei ke-20, di Jepang, seperti dilansir worldbank.org, Jumat (23/5).
Sri Mulyani mengungkapkan, langkah penting yang harus dilakukan sebuah negara untuk lolos dari middle income trap adalah mengubah model pertumbuhan ekonomi. Suatu negara tak bisa menghindar dari jebakan tersebut jika hanya mengeksploitasi sumber daya alam dan menggeser mata pencaharian masyarakat dari sektor pertanian ke industri dan jasa. Lebih dari itu, sektor manufaktur harus meningkat produktivitasnya.
"Sebagian besar negara di Asia Timur telah sukses menjalankan ini. Penduduknya telah beralih profesi ke sektor yang lebih produktif dan sektor manufaktur telah meningkat produktivitasnya, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan."
Namun, dia menambahkan, tantangan yang muncul kemudian adalah menjaga pencapaian tersebut. Kesuksesan transisi menuju negara dengan pertumbuhan ekonomi berbasis produktivitas membutuhkan investasi untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
"Sehingga, mereka dapat mengadopsi teknologi baru. Ini membutuhkan riset dan pengembangan, wilayah dimana pemerintah dan swasta bisa memainkan perannya," kata Sri Mulyani.
Selain itu, dia menambahkan, infrastruktur juga menjadi faktor penting untuk keluar dari middle income trap. Dia menyebut, negara ekonomi berkembang perlu menggandakan investasi mereka untuk pembangunan infrastruktur per tahun hingga 2020.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat dan meraih potensinya."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaMengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaBerkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaAda berbagai bentuk negara di dunia, dan masing-masing memiliki cirinya tersendiri.
Baca Selengkapnya