Merdeka.com - Tidak lama lagi masyarakat muslim Indonesia akan merayakan lebaran Idul Fitri. Ketika momen lebaran, maka aktivitas mudik atau pulang kampung akan dilakukan jutaan orang. Mobilitas penduduk bakal meningkat melalui transportasi udara, darat maupun laut.

Dalam mengantisipasi mudik lebaran, Menteri BUMN Dahlan Iskan tak mau membebani PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ferry (Persero) dengan target-target tertentu. Pasalnya BUMN yang melayani penyeberangan antar pulau, khususnya rute Merak-Bakauheni itu sedang fokus menambah armada.

Mantan dirut PLN ini mengatakan ASDP saat ini bukanlah penguasa bisnis penyeberangan Merak-Bakauheni. Saat ini banyak organisasi yang mempunyai kapal untuk penyeberangan. Dari 35 kapal penyeberangan, ASDP hanya memiliki 7 kapal.

Sehingga, dia hanya berharap pelayanan BUMN itu maksimal ketika arus mudik berlangsung. Dahlan juga meminta publik tidak menyalahkan ASDP bila terjadi hambatan dalam menyeberang dari dan menuju Sumatera.

"Bulan depan akan datang dari Korea 1 lagi. 10 Juni ada kapal bekas Inggris jadi ada penambahan 2 kapal. Kapal ASDP sekarang 5, nanti jadi 7. Sekarang kapal semuanya ada 35 jadi 30 itu milik swasta. Penguasa merak bukan ASDP lagi. Kalau ada apa-apa jangan ASDP lagi (disalahkan)," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/6).

Dalam peresmian kapal terbesar dan termewah milik ASDP 10 Juni nanti yang dibeli dari bekas Inggris, Dahlan akan mengajak Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono untuk sekaligus rapat mengenai persiapan lebaran ini. Dahlan tidak mau ada lempar tanggung jawab ketika musim mudik lebaran sudah tiba.

"Saya dan wamen perhubungan akan rapat di situ mengenai kesiapan lebaran. Saya membicarakan jangan sampai ada saling lempar tanggung jawab atau apa itu jangan sampai terjadi," tutupnya.