Dahlan: Proyek RFID terhenti akibat Rupiah melemah
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyatakan PT INTI terpaksa menghentikan program Radio Frequency Identification (RFID) atau alat monitoring dan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Sebab, kontrak kerja sama pengadaan alat oleh PT INTI dengan Pertamina masih menggunakan kurs Rp 9.000 per USD, sedangkan saat ini pergerakan nilai Rupiah melemah mencapai di kisaran Rp 12.000 per USD.
Untuk itu, PT INTI menghentikan impor alat RFID karena kesulitan keuangan. "Ya keburu Dolar naik jadi perhitungan berubah sehingga PT INTI mengalami kesulitan dengan harga lama," kata Dahlan usai rapim Kementerian BUMN di kantor pusat PT Bahana, Jakarta, Kamis (20/3).
Namun, Dahlan tidak menutup kemungkinan program pemasangan RFID pada mobil dan sepeda motor dapat dilanjutkan kembali. Dahlan menyebut RFID dapat berjalan lagi jika kedua BUMN tersebut menyepakati lebih dahulu nilai kerja sama baru.
"Kalau dilanjutkan silakan tapi ini harus diselesaikan perhitungan. Dulu minta Pertamina penugasan karena ada jaminan penugasan," katanya.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menyatakan program pembatasan konsumsi BBM subsidi dan RFID tidak ada kejelasan. Pasalnya, proyek tersebut dinilai hanya omong kosong yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.
"RFID mana? Omdo (omong doang). Capek omdo terus. Pengendalian dan pembatasan mana?," kata Hatta kemarin.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaDepresiasi nilai tukar Rupiah tidak sampai mengganggu rantai pasok bahan baku produk milik perseroan.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya