Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan termasuk salah satu menteri di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang selalu menunjuk anak buahnya dari kalangan muda. Beberapa kali Dahlan menyebut ingin membentuk dream team di perusahaan BUMN yang dihuni oleh kalangan muda sebagai pilar-pilarnya.

Benar saja, beberapa generasi muda mulai duduk di kursi tertinggi perusahaan pelat merah. Sebut saja Nur Pamudji yang dipercaya menjadi bos PT PLN termuda. Ada pula Elvyn Masassya yang dipercaya menjalankan bisnis Jamsostek. Masih ada nama lain seperti Arief Yahya (Dirut Telkomsel), Mira Amahorseya (Dirut Sarinah), dan Ismed Hasan (PT RNI) serta masih banyak yang lainnya.

"Di Kementerian BUMN, saya angkat (Dirut) di bawah usia 50 tahun," ungkap Dahlan saat menjadi pembicara di Prasetya Mulya Business School, Jakarta, Kamis (14/2).

Dahlan mengaku sangat percaya bahwa kemajuan hanya bisa diraih oleh generasi muda. Dia tidak menutup mata adanya pandangan sebelah mata untuk kemampuan anak muda. "Penyakit senior kurang percaya kepada yang muda karena kurang pengalaman. Sehingga saya hapus anggapan itu," jelasnya.

Cara Dahlan menghapus anggapan itu dengan menunjuk generasi muda untuk duduk di kursi petinggi BUMN. "Yang tidak suka dengan ini berarti menghambat kemajuan," tegasnya.

bicara mengenai sumber daya manusia, lanjut dia, memang masih menjadi persoalan. Ada perusahaan yang memiliki banyak SDM, namun tidak sesuai dengan kebutuhan. Kenaikan upah menjadi salah satu pintu masuk untuk menyeleksi dan menyaring tenaga kerja berkualitas.

"Ciri negara modern ke depan memang harus ada peningkatan kualitas SDM. Jadi kenaikan upah itu positif karena perusahaan akan berpikir kepada kualitas daripada jumlah pegawai," ucapnya.