Dahlan pamer sukses bikin perusahaan reasuransi raksasa
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membeberkan, Indonesia telah kehilangan dana sebesar Rp 8 triliun lantaran tidak mempunyai perusahaan reasuransi yang jelas. Dana itu lari ke luar negeri.
"Karena tahun lalu saja, kita kehilangan kesempatan Rp 8 triliun, lari ke luar negeri. akhirnya, neraca kita sayang kalau Rp 8 triliun lari ke luar negeri," ujarnya usai Rapim di Kantor PGN, Jakarta, Kamis (11/9).
Karena itu Dahlan membentuk perusahaan reasuransi nasional. Bahkan, Dahlan berambisi perusahaan bikinannya itu menjadi perusahaan reasuransi raksasa.
"Reasuransi bulan depan akan dilaunching. Namanya Indonesia Reasuransi atau Indonesia Rei. Nantinya kita punya perusahaan reasuransi yang raksasa, ini berlaku 1 Januari 2015," jelas dia.
Perusahaan reasuransi akan menaungi beberapa perusahaan asuransi BUMN lainnya atau semacam holding.
"Beberapa perusahaan reasuransi yang anda kenal selama ini, ASEI, REI, RUI, Nasei akan berada di dalam Indonesia REI, akan di support oleh Taspen, Jamkrindo, Jasa Raharja. Semacam holding, tekniknya pokoknya harus bersatu di situ karena semuanya BUMN dari ada punya perusahaan asuransi kecil-kecil. Pokoknya kita bentuk saja," papar dia.
Dahlan mengklaim rencana ini sudah didengar oleh perusahaan reasuransi Eropa. Mereka disebut-sebut tertarik menjalin kerja sama dengan perusahaan reasuransi Indonesia.
"Mereka juga butuh partner yang kuat untuk kerja sama di Indonesia, misalnya perusahaan reasuransi raksasa di Swiss, Inggris, sudah melakukan kontak ke kita yang mengharapkan bahwa Indonesia reasuransi terealisasi," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan Asuransi Ini Cairkan Klaim Nasabah Rp258 Miliar Sepanjang 2023
Pemenuhan klaim tutup usia kepada ahli waris nasabah senilai Rp1,5 miliar jadi bukti konsistensi perusahaan asuransi.
Baca SelengkapnyaPimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaLansia di Jaktim Ditangkap Karena Cabuli Tiga Bocah, Pelaku Lulusan S2 Magister Manajemen
Seorang lansia S (61) terancam dibui karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.
Baca SelengkapnyaBisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDana Awal Kampanye Parpol: PSI Baru Keluarkan Rp180.000, PDIP Rp115 Miliar
Pendapatan partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu sebesar Rp2.002.000.000 atau sekitar Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya