Dahlan: Komponen Ahmadi harus 100 persen Indonesia
Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan mobil listrik menjadi mobil nasional. Untuk menjadikan mobil nasional, semua komponen mobil listrik harus berasal dari dalam negeri dan tidak boleh impor.
Untuk saat ini, Dahlan mengakui Indonesia kesulitan dalam memproduksi baterai atau accu lithium serta motor mesinnya. Baterai lithium belum pernah di produksi karena memang tidak ada pasarnya.
"Tapi April tahun depan pabrik accu paling besar di Indonesia akan produksi lithium, dan motor mesin Pindad sudah mulai bisa. Kita datangkan putra kita dari Jepang dan sudah bisa membuat motor 25 KW nanti 50 KW, saya sudah coba," ungkap Dahlan ketika ditemui di Gedung Pertamina, Jakarta, Rabu (8/8).
Selama ini, menurut Dahlan, yang menjadi masalah utama dan besar dalam pengembangan mobil listrik adalah mengenai accu dan motor mesin ini. Saat ini permasalahan tersebut telah terjawab dan Dahlan siap menjadikan mobil listrik menjadi mobil nasional.
"Karena kita merancang mobil listrik komponen utama. Saya tunjuk Pindad buat permanent magnetic motor. Sudah berfungsi baik. Nanti akan diproduksi masal, bukan hanya untuk mobil tapi industri juga," pungkasnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaIndonesia Simpan Harta Karun 1,2 Juta Hektare Tambang Nikel, Di mana Lokasinya?
Nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Baterai Mobil Listrik Jenis Nikel dan Lithium saat Ditusuk Benda Tajam, Hasilnya Mengejutkan
Ada perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baterai Ukuran Mini ini Disebut Mampu Bertahan hingga 50 Tahun, Bahan Dasarnya dari Nuklir
Startup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaMeski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik
Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaLuhut Beberkan Keunggulan Nikel Ketimbang LFP yang Ditanyakan Gibran ke Cak Imin Saat Debat Cawapres 2024
Baterai mobil listrik berbasis nikel disebut masih lebih efisien ketimbang LFP.
Baca SelengkapnyaLuhut Bantah Tom Lembong soal Tesla Pilih Gunakan Baterai LFP Dibanding Nikel, Simak Penjelasannya
Menko Luhut menyampaikan, bahwa Tesla masih tetap menggunakan baterai berbasis nikel untuk produksi mobilnya di Shanghai.
Baca SelengkapnyaTingkat Keamanan Baterai Besar Wuling BinguoEV, Apakah Anti-Terbakar?
Wuling Indonesia meluncurkan mobil listrik kedua, BinguoEV, di Jakarta, pekan lalu (15/12). BinguoEV dipasarkan dalam dua varian (jarak tempuh): 333 km dan 410.
Baca SelengkapnyaChina Bikin Baterai Nuklir Seukuran Koin, Bisa Tahan Sampai 50 Tahun
Baterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca Selengkapnya