Merdeka.com - Berita mengenai putusan pailit terhadap Batavia Air tidak hanya menarik perhatian publik, tapi juga pemerintah. Salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Begitu mendengar bahwa maskapai lain diperkenankan mengambil alih rute penerbangan Batavia Air, Dahlan mengaku langsung tertarik. Melalui maskapai penerbangan pelat merah, Dahlan berencana mengambil alih rute penerbangan yang ditinggalkan oleh Batavia Air.

Namun hal ini tidak mudah karena keterbatasan armada pesawat. "Biasanya tidak semudah itu, pesawat belum tentu ada, mendatangkan pesawat tidak mudah," ucap Dahlan ketika ditemui di kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/1).

Dahlan menyebutkan, maskapai pelat merah Merpati Air dipertimbangkan untuk mengambil rute Batavia Air. Di sisi lain, pesawat yang dimiliki Merpati sangat terbatas.

"Bagi Merpati baik lah itu. Pesawat baru tidak bisa besok pagi pesawatnya langsung datang," ucap Dahlan.

Sebelumnya, pemerintah langsung merespons putusan pailit terhadap maskapai penerbangan Batavia Air. Utamanya terkait rute penerbangan yang selama ini dilayani oleh maskapai tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengatakan akan memberikan izin kepada maskapai lain selain Mandala Airlines untuk mengambil rute Batavia Air. Yang terpenting, masyarakat yang biasa terbang dengan Batavia Air ke rute-rute yang selama ini dilayani maskapai tersebut, tidak kesulitan.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengimbau maskapai lain untuk mengambil rute Batavia Air agar masyarakat tetap terlayani.

"Kita beri izinkan maskapai lain untuk mengambil. Kita antisipasi dengan terjadinya pailit," ucap Herry di Kantornya, Rabu (30/1).

Sejauh ini, kata Herry baru maskapai penerbangan Mandala Airlines yang telah menyetujui ini. Persetujuan ini juga dilakukan pihak Batavia dengan Mandala.

Maskapai Batavia Air selama ini melayani 44 rute penerbangan domestik dengan 33 armada yang dimiliki. Sesungguhnya, maskapai ini melayani 64 rute penerbangan. Namun Batavia Air memangkas jumlah rute penerbangan setelah gagalnya proses akuisisi oleh AirAsia.

Batavia mengurangi 20 rute penerbangannya setelah akuisisi AirAsia urung dilakukan. "Rute awal mereka ada 64, kemudian mereka mengurangi 20 rute, dan tinggal 44 rute. Pesawatnya ditarik dan sudah terlihat dari rencana akuisisi itu,"ucapnya.