Dahlan: Karen mundur karena ingin ngajar di Harvard
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan memutuskan menyetujui pengunduran diri Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Agustiawan. Secara resmi, Karen yang lebih dari dua periode duduk di kursi nomor satu perusahaan minyak pelat merah ini, berhenti per 1 Oktober 2014.
Dahlan mengaku tidak bisa memperpanjang direktur yang dinilai moncer tersebut. Karena, Karen ingin melanjutkan karirnya di dunia pendidikan. "Dan beliau sudah diterima mengajar di Harvard, Boston. Beliau disurati terus Harvard kapan bisa melaksanakan mengajarnya itu," ujarnya di ruang wartawan, Jakarta, Senin (18/8).
Maret 2013 lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memutuskan untuk memperpanjang Galaila Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama Pertamina. Menurut Dahlan, alasan perpanjangan Karen menjadi Dirut Pertamina karena kinerja Karen cukup bagus. "Mungkin banyak yang tidak puas, tapi cukup bagus. Belum seperti Petronas tapi laba sudah cetak rekor," kata Dahlan medio Maret tahun lalu.
Selain itu, Karen juga dinilai mempunyai ambisi untuk mencapai produksi migas hingga 800.000 barel setara minyak per hari. "Ini biar tidak terguncang-guncang. Supaya ada stabilitas di manajemen," kata dia.
Selama memimpin Pertamina, Karen dinilai sebagai direktur yang sukses membawa perusahaan pelat merah ini mendunia bahkan masuk penilaian Fortune 500, yang bersaing dengan perusahaan lainnya di dunia.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY juga mengemban pendidikan di luar salah satunya Harvard University.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti dari Harvard, berikut cara agar anak terbiasa belajar dari kesalahan.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabiasaan bisa mulai dilatihkan pada anak agar mereka menjadi pribadi yang mandiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMenemui lika-liku kehidupan usai lulus SMA, kini Kelvin Adianto menjadi Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaIa tak menyerah walaupun tak meneruskan sekolah formal.
Baca Selengkapnya