Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan BUMN besar memiliki peran penting pada perekonomian nasional. Peran pimpinan sebagai nahkoda perusahaan tersebut sangat vital.

Maka dari itu, mantan bos PLN ini menegaskan bahwa dirinya tidak bisa menentukan siapa bos baru BUMN. Keputusan seperti ini menjadi kewenangan presiden sebagai pemimpin tertinggi.

Saat ini, tiga BUMN vital tengah mencari direktur utama baru. BUMN itu adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Garuda Indonesia dan PT Pertamina.

"Ini adalah perusahaan besar, pengaruh ke ekonomi nasional tinggi, ini harus dikomunikasikan dulu antar SBY dan Jokowi," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (29/8).

Menurut dia, keputusan tersebut memang krusial mengingat masa depan tiga perusahaan pelayanan utama masyarakat ini. Dahlan hanya berharap nantinya pergantian tiga direktur ini mampu membawa perusahaan lebih baik ke depannya.

"Maunya seperti apa, apa PLN atau bagaimana. saya belum tahu," jelas dia.

Diakui Dahlan, hingga saat ini belum ada pembicaraan antara tiga perusahaan BUMN tersebut soal pergantian direktur kepada dirinya. "Apakah tadi malam sudah sempat dibicarakan atau belum, saya juga belum tahu," ungkapnya.

Sebelumnya, bursa pengganti dirut tiga BUMN terus mengemuka. Salah satunya ialah Dirut PT KAI Ignatius Jonan akan menempati kursi nomor satu di PLN.

Namun, kemarin, Dahlan menegaskan bahwa Jonan menolak posisi tersebut. "Pak Jonan memang tidak bersedia karena khawatir jangan-jangan ketika sudah diangkat, pemerintah baru punya calon sendiri, ini belum punya kejelasan," ujarnya.