Merdeka.com - PT KAI dan Pelni sudah sepakat akan mendukung sistem distribusi daging sapi. Kerja sama ini akan mulai efektif 1 Maret 2013. Diharapkan, sinergi perusahaan BUMN ini akan memperlancar pendistribusian daging sapi dari sentra peternak sapi yang kebanyakan di Indonesia bagian timur.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa berharap implementasi kerja sama ini dapat menekan harga daging sapi yang saat ini meroket tajam.

Nantinya, daging sapi akan diangkut menggunakan kereta api, kapal laut. "Mempercepat pasokan dari Indonesia timur yakni NTB dan NTT dengan kapal khusus dan kereta api," ujarnya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/2).

Pemerintah, kata dia, juga akan mengerahkan Badan usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan untuk bersinergi dengan para peternak sapi. Sinergi ini dapat menekan biaya pembiakan sapi sehingga harga jual dapat ditekan.

"Di perkebunan-perkebunan itu peternakan sapi yang kira-kira makanannya gratis karena ada di dalam perkebunan itu sendiri. Sebanyak sekitar 100.000 ekor sapi yang bisa dikembangkan," tuturnya.

Menteri Pertanian Suswono menambahkan, kerja sama pengangkutan dengan beberapa BUMN seperti Merpati, KAI dan Pelni memiliki keuntungan dari sisi pembiayaan operasional. Diharapkan ke depan daging lokal dapat bersaing dengan daging impor.

"Ada semacam diskon harga ketika mengangkut dari NTB dan NTT atau Jateng dan Jatim dengan KA dalam bentuk daging beku. Termasuk Merpati mereka siap mengangkut dari wilayah lain," jelasnya.

Daging lokal selama ini kalah bersaing karena biaya pengangkutan dibebankan ke harga jual. Padahal kebutuhan masyarakat Indonesia akan daging sapi ini cukup tinggi yakni 549.000 ton per tahun.

"Saat ini masih tinggi (biaya distribusi), diatas 15 persen," ucapnya.