Merdeka.com - Akibat cuaca buruk dan gelombang besar, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) kehilangan produksi minyaknya ribuan barel per hari.

"Laporan sore ini yg saya terima dari PHE WMO, kehilangan produksi hari ini 2.300 bopd akibat gangguan cuaca atau ombak tinggi dan angin kencang sehingga electric power putus di samping kerusakan barge," ujar Kepala Divisi Humas, Formalitas dan Sekuriti SKK Migas Hadi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta Senin (4/1).

Selain gangguan cuaca, kata Hadi, gelombang besar setinggi lima meter yang telah menyebabkan putusnya tali jangkar beberapa barge yang sedang bekerja. Electric power juga terputus.

"Air laut juga masuk ke construction barge. Ini mengakibatkan pengerjaan proyek pemasangan platform dan pipeline sedikit tertunda," tegasnya.

Sebelumnya, Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKSP Migas), Gde Pradnyana mengatakan, cuaca buruk disertai gelombang tinggi menyebabkan jangkar ketiga kapal di Blok WMO putus. Kejadian ini terjadi pada dua hari lalu.

"Ketiga kapal ini membantu kegiatan pengeboran (drilling) dan pemasangan pipa di WMO. Sehingga saat ini kegiatan tersebut terhenti dan menyebabkan kehilangan produksi minyak 1.200 bph," kata Gde Pradnyana.