CT setujui Chevron segera garap proyek migas di Selat Makassar
Merdeka.com - Petinggi perusahaan minyak dan gas Amerika Serikat, Chevron, untuk wilayah kerja Asia Pasifik, terus melakukan pendekatan agar proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar segera terealisasi.
Vice President Stategic Business Support Chevron Yanto Sianipar mengatakan pihaknya sudah mempresentasikan perkembangan proyek pada Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung.
Perusahaan berusaha mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan untuk mencapai final investment decision (FID). "Kami butuh persetujuan-persetujuan tersebut dan kami sudah sampaikan apa saja persetujuan yang dibutuhkan," katanya di Kementerian Perekonomian, Jumat (30/5).
Selama ini, ada perbedaan antara Chevron dengan SKK Migas terkait rencana pengembangan (Plan of Development/PoD). Pada kesepakatan 2008, PoD sebesar USD 6,9 miliar. Tetapi karena molornya proyek tersebut membuat investasinya membengkak jadi USD 12 miliar. Di Selat Makassar tersebut, Chevron akan membangun tujuh lapangannya, yakni Gendalo, Gehem, Maha, Gandang, dan Banyak," katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan proyek blok gas laut dalam (deep water) senilai USD 12 miliar sangat penting bagi Indonesia. "Kita tahu kita sangat membutuhkan investasi masuk ke Indonesia ini tanggung jawabnya ada di Kepala BKPM. Cari USD 1 miliar saja susah ini, ada USD 12 miliar yang akan masuk," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/5).
Dia mengatakan dengan investasi tersebut, pemerintah masih akan mendapatkan revenue dari gas yang diperoleh serta mendapatkan pasokan gas untuk dalam negeri. "Jadi pertama dapat investasi kedua pemerintah dapat penghasilan. Penghasilannya tidak kecil, besar sekali."
Dia mengatakan proyek yang akan digarap Chevron tersebut menjadi proyek prioritas. Kementerian di bawah koordinasinya seperti ESDM, SKK Migas, Kemenkeu dan BPKP harus melakukan percepatan "Makin cepat akan semakin menguntungkan RI," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaCiptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBadak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnya