Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menilai kenaikan gaji PNS untuk tahun depan sebesar 6 persen, mengikuti fluktuasi inflasi. Inflasi tahun depan diperkirakan berkisar di angka 5 persen, maka kenaikan gaji PNS sebesar 6 persen disebut masih wajar. Jika tidak dinaikkan maka PNS semakin susah hidupnya.

"Kan gini, gaji PNS ikuti inflasi kalau dianggap 5 persen gaji naik 6 persen kan selisih kesejahteraannya cuma 1 persen. Kalau kita enggak naikkan dia akan makin susah hidupnya. Jadi itu," ucap CT di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8). Inflasi yang terjadi, akan menggerus daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah saat ini menyusun anggaran 2015, dengan tanpa kenaikan BBM agar inflasi tidak naik. "Dengan baseline APBN sekarang, tidak ada kenaikan BBM, tidak ada tindakan pemerintah yang bersifat administratif price.  Kalau itu dilakukan akan lebih tinggi lagi."

Pemerintah melalui RAPBN 2015 kembali menaikkan uang makan serta gaji PNS untuk tahun depan. Gaji dan uang makan PNS termasuk Polisi dan TNI naik 6 persen untuk tahun depan.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan selain pegawai aktif, pensiunan PNS, TNI dan Polri juga mengalami kenaikan pensiunan sebesar 5 persen. Selain itu kesejahteraan  PNS, TNI dan Polri juga akan ditingkatkan melalui uang makan. "Pensiun naik 5 persen," katanya.

Kenaikan gaji PNS ini masih bisa dikoreksi oleh pemerintah baru nantinya. "Pemerintah baru bisa koreksi, bebas lakukan apa saja." Dari data yang dipaparkan, kenaikan uang makan PNS sebesar Rp 5000 per hari menjadi 30 ribu dan TNI/ Polri 50 ribu per hari.