CT pastikan Karen tak mundur karena kisruh elpiji 12 Kg
Merdeka.com - Kabar pengunduran diri mendadak Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Agustiawan menimbulkan kasak-kusuk publik. Beberapa pengamat menyebut kemungkinan Karen tak sabar lagi melihat BUMN yang dia pimpin harus merugi, lantaran dihalang-halangi menaikkan harga jual tabung gas elpiji 12 kilogram (Kg).
Spekulasi itu sontak dibantah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung . "Saya tegaskan di sini, itu tidak ada kaitannya sama sekali, pengunduran diri Karen dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kg," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8).
Soal perkembangan kenaikan harga tabung gas non-subsidi tersebut, menko yang akrab disapa CT ini mengaku surat Pertamina sudah sampai ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Bahkan, dalam pembahasan singkat, presiden memberi lampu hijau karena memahami Pertamina harus menjual elpiji 12 Kg lebih mahal supaya tak merugi.
"Surat ini sudah disampaikan juga kepada Presiden SBY di Cipanas," imbuh CT.
Harapan pemerintah kini, bukanlah Pertamina membatalkan kenaikan harga jual, melainkan duduk bersama dengan Kementerian ESDM. Sehingga berapa persen kenaikan harga per kilogram tabung gas ini dapat disepakati bersama.
"(Penaikan harga elpiji 12 kg) secepatnya akan dilakukan. Jadi tidak ada masalah terkait ini. Tanggal 8 Agustus kemarin sudah dibicarakan juga oleh Menteri ESDM dan Menko. Tidak ada polemik yang terjadi," kata menko.
Bos Pertamina paling lama bertahan itu akan efektif berhenti dari jabatannya 1 Oktober 2014 mendatang.
Saat mengumumkan pengunduran diri sang bos Pertamina , Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tidak bisa lagi mempertahankan Karen. Dirut perempuan yang dinilai moncer tersebut sudah ngebet ingin pergi.
Alasan Karen sementara ini, ingin melanjutkan karirnya di dunia pendidikan. "Dan beliau sudah diterima mengajar di Harvard, Boston. Beliau disurati terus Harvard kapan bisa melaksanakan mengajarnya itu," kata Dahlan..
Fraksi PDI-P di DPR kemarin mendesak Karen terbuka soal alasannya mundur dari posisi strategis tersebut, supaya tak ada politisasi. Sedangkan beberapa dirut BUMN, misalnya Bos Pelindo II R.J Lino atau Dirut PT RNI Ismed Hasan Putro, percaya kalau Karen meninggalkan Pertamina lantaran diintervensi oleh orang-orang yang punya kepentingan lancung.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tukang Ledeng Temukan Emas Batangan Seberat 1 Kilogram Saat Bongkar Kamar Mandi, Nilainya Mencengangkan
Emas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaSurvei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaAwal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini
Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca Selengkapnya