Merdeka.com - Pemerintah masih dipusingkan dengan persoalan membengkaknya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Tingginya tingkat konsumsi BBM menjadi pekerjaan rumah karena menyebabkan alokasi anggaran subsidi membengkak dan anggaran negara menjadi terbebani.

Beragam ide dan wacana terus dikeluarkan untuk mengendalikan konsumsi BBM. Termasuk ide terbaru Menteri ESDM Jero Wacik, mengharamkan atau tidak menjual BBM subsidi pada hari libur dan tiap akhir pekan. Ide yang baru dilontarkan tersebut langsung dimentahkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung.

"Pemerintah sama sekali tidak ada pembicaraan atau usulan semacam itu," ujarnya di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (21/5).

Chairul Tanjung juga tidak bisa memastikan bahwa ide Jero Wacik tersebut bisa benar-benar efektif menekan tingkat konsumsi BBM. "Tanya sama Pak Jero itu akan menjaga kuota BBM Subsidi atau tidak," jelas dia.

Sebelumnya, Jero Wacik kembali mengeluarkan wacana baru yaitu mengharamkan atau tidak menjual BBM subsidi pada hari libur dan tiap akhir pekan.

"Pengurangan BBM subsidi harus misalnya tiap Sabtu dan Minggu dan hari libur tidak jual BBM subsidi. Kalau enggak mau beli BBM nonsubsidi diam di rumah," tegasnya.

Mantan menteri pariwisata ini mengakui wacana ini bakal menimbulkan gejolak baru di masyarakat. Pihaknya tidak akan buru-buru menerapkan aturan ini. "Tentu saja harus ada sosialisasi dulu, kita coba dulu."

Jero Wacik mengakui, langkah penghematan perlu dilakukan lantaran tidak mungkin pemerintah mengambil kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi jelang lengsernya pemerintahan SBY - Boediono.

"Rencana ini mungkin agak sulit tapi BBM subsidi harus dikurangi. Semua jalan sulit tapi menaikkan BBM enggak pas sekarang, tinggal 5 bulan lagi," tutupnya.