CIMB Niaga: Transaksi Tunai dan ATM Perlahan akan Hilang
Merdeka.com - Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga, Bambang Karsono Adi mengatakan, transaksi tunai dan penggunaan ATM perlahan terus ditinggalkan masyarakat. Saat ini saja, masyarakat sudah mulai berpindah menggunakan uang elektronik dalam melakukan transaksi pembayaran baik secara online maupun transaksi offline.
"Pelan-pelan yang hilang transaksi tunai dan ATM, orang mulai terbiasa dengan ini (transaksi digital)," kata Bambang dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (15/4).
Menurut dia, tidak hanya sektor perbankan yang mendidik masyarakat untuk beralih menggunakan transaksi digital. Banyak pihak lain seperti sektor perdagangan yang tengah ramai-ramai bermigrasi menggunakan pembayaran non tunai.
"Bukan hanya bank yang mendidik pelanggan pakai aplikasi, tapi semua lini itu menggunakan aplikasi," katanya.
Akibatnya, penggunaan uang tunai juga berkurang. Mesin-mesin ATM juga akan lebih sedikit digunakan masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin bank akan bekerja sama dengan perusahaan ritel untuk menempatkan mesin ATM-nya di toko atau outlate. Sebab penggunaan ATM dari sisi operasional membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Jadi lebih baik bekerja sama dengan Indomaret atau yang lainnya karena kebutuhan uang tunai nanti tidak akan seperti saat ini," kata dia.
Pelayanan Kantor Cabang
Demikian juga dengan pelayanan di kantor cabang. Pengembangan aplikasi digital bank mampu menggiring masyarakat untuk melakukan transaksi hanya menggunakan aplikasi saja.
Untuk sekadar membuka rekening baru pun sudah banyak dilakukan secara digital. Bahkan 97 persen pelayanan CIMB Niaga sudah bisa dilakukan secara digital.
"Menurut statistik hampir 97 persen ini sudah transaksi digital ,yang di cabang tinggal 3 persen," katanya.
Sehingga kantor cabang di masa yang akan datang hanya akan melayani transaksi yang tidak bisa dilakukan di aplikasi. Semisal pelayanan ritel atau transaksi yang dengan nominal besar.
"Cabang itu untuk pelayanan transaksi yang besar, buat SMI dan lain-lain," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembayaran digital banyak menyediakan promo dan diskon untuk transaksi di waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaPNM juga telah mendirikan 37 Ruang Pintar yang memiliki tujuan dalam mengurangi jurang digital anak Indonesia.
Baca SelengkapnyaGuna menghindari penumpukan antrean di SPBU, Pertamina juga mengajak para pemudik untuk menyiapkan berbagai skema pembayaran digital.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya